jpnn.com, PALEMBANG - Seorang mahasiswa semester III Politeknik Sriwijaya (Polsri) Satria Erlangga, 19, ditemukan tewas tergantung di kamar indekosnya, Sabtu (14/9).
Jenazah korban pertama kali ditemukan pemilik indekos, Panut Hartono. Dia curiga lantaran Satria tidak keluar kamar dari pagi hingga sore.
BACA JUGA: Kecewa, Ruhut Sitompul Sebut Trio Pimpinan KPK Superkampungan
Ketika dia mengetuk pintu kamar korban, tak ada sahutan. Akhirnya, Panut berinisiatif mengeceknya dengan membuka pintu itu pakai kunci cadangan.
Alangkah terkejutnya dia mendapati Satria dalam kondisi tergantung di kusen pintu WC, dengan leher terlilit. Kondisinya sudah tidak bernyawa lagi.
BACA JUGA: Pamit Berangkat Mengaji, Nur Ajizah Tak Kunjung Pulang ke Rumah
“Aku benar-benar kaget, tidak menyangka kejadiannya seperti ini,” ucap Panut.
Langsung dia menghubungi polisi dan pihak keluara korban yang beralamat di Jl Marga Mulya, Lr Cempaka, Kota Lubuklinggau. Diketahui, Satria Erlangga mahasiswa semester III Polsri, Fakultas Informatika, Jurusan Teknik Informatika.
BACA JUGA: Lawan Mantan Klub, Kurniawan Karman Sesumbar Perseru BLFC Bisa Kalahkan PSM
Anggota Polsekta IB I dan Polresta Palembang, kemudian mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara Palembang.
“Dari TKP, kami mengamankan satu utas tali tambang dan selembar surat wasiat yang diduga ditulis tangan oleh korban,” ujar Kapolsekta IB I Kompol Masnoni, tadi malam.
Adapun isi surat wasiat yang ditulis korban, isinya meminta maaf ke keluarga dan mengikhlaskan kepergian dirinya. Bahkan dalam surat itu juga, korban minta keluarga yang ditinggal bisa sabar.
“Korban diduga bunuh diri dan meninggalkan selembar surat. Pointnya korban ini meminta maaf ke seluruh keluarga bila sewaktu hidup pernah melakukan kesalahan,” jelas Masnoni. (afi/cj17/air)
Redaktur & Reporter : Budi