Berita Duka: Sudah 30 Tenaga Medis Meninggal Dunia Karena Corona

Senin, 06 April 2020 – 04:11 WIB
Ilustrasi wabah corona. Foto: diambil dari pixabay

jpnn.com - Pandemi virus corona menjadi masalah besar bagi tenaga medis di Indonesia. Beberapa tenaga kesehatan di negeri ini diketahui meninggal dunia setelah merawat ribuan orang yang terinfeksi virus corona.

Hal ini terjadi akibat profesi tenaga medis sebagai garda depan yang berisiko membuat mereka tertular COVID-19.

BACA JUGA: Jurus BIN Bantu Tenaga Medis di Garis Depan Perang Lawan Corona

Tenaga Medis Paling Mudah Terpapar

Menjadi tenaga medis yang mengurusi orang terkena COVID-19 memang menjadi tugas yang berat. Tenaga medis memang menjadi salah satu orang yang paling rentan terpapar virus corona, karena mereka bersentuhan langsung dengan penderita.

BACA JUGA: Keren, ITS Rakit Robot Pengganti Tenaga Medis di Ruang Isolasi Pasien Corona

Diungkap oleh dr. Putri Novika Anggraeni, meski sudah menggunakan peralatan yang lengkap seperti masker, sarung tangan, dan APD (alat pelindung diri), risiko terinfeksi coronavirus masih mungkin ada.

“Terinfeksi atau tidaknya itu, kan, tidak hanya dilihat dari perlindungan diri, tapi juga sistem imunitas tubuh. Para petugas medis yang bekerja di rumah sakit, khususnya yang menangani virus corona, pasti mengalami kelelahan karena jumlah korban yang terus bertambah,” jelas dr. Putri.

BACA JUGA: Pemprov DKI Masih Kekurangan Tenaga Medis Pasien Corona

“Inilah yang membuat sistem imun tubuh para tim medis jadi menurun, sehingga virus penyebab penyakit (termasuk COVID-19) jadi lebih mudah masuk tubuh,” ujar dr. Putri.

Selain itu, kurangnya APD di beberapa rumah sakit juga menjadi alasan lainnya mengapa petugas medis mudah terinfeksi virus corona.

“Yang saya baca, kurangnya APD juga menjadi satu faktor lainnya yang menjadi penyebab kematian para dokter tersebut,” tambah dr. Putri.

Sementara itu, sekretaris Jenderal IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Adib Khumaidi, mengatakan bahwa kekurangan jumlah APD saat ini disebabkan karena stok yang semakin menipis.

Padahal, sejumlah rumah sakit sudah mengalokasikan dana untuk mempersiapkan fasilitas medis tersebut.

Menurut Adib, kelangkaan APD terjadi hampir di seluruh rumah sakit. Maka itu, dia berharap agar pemerintah cepat mengatasi masalah ini.

Terakhir, adanya faktor usia juga jadi salah satu penyebab para tenaga medis, khususnya para dokter, lebih mudah terinfeksi virus corona.

“Rata-rata dokter yang membantu sudah pasti senior. Hal ini tentu membuat imun tubuhnya semakin melemah dan akhirnya rentan terkena virus penyebab penyakit termasuk virus corona,” ujarnya.

Berikut daftar nama dokter pejuang COVID-19 yang meninggal dunia

Sampai saat ini, sudah ada 25 dokter yang meninggal dunia karena bertugas berkaitan dengan COVID-19. Berikut daftar nama dokter-dokter tersebut:

  1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM).
  2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI).
  3. drg. Amutavia Pancasari Artsianti Putri, Sp. Ort (RSUD Jati Sampurna, Bekasi).
  4. drg. Yuniarto Budi Santosa, M.Kes (Dinkes Kota Bogor).
  5. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat).
  6. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung).
  7. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta).
  8. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor).
  9. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi).
  10. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan).
  11. dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU).
  12. Dr. Heru S. (Undip 1974).
  13. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan).
  14. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur).
  15. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, Sp. BS, Gugur di RSAL Mintohardjo.
  16. Dr. Maas Musa Sp. A (Serpong).
  17. Drg. Roselani Odang Sp. Pros.
  18. Dr. Anneke Suparwati, MPH (Dosen FKM UNDIP).
  19. Dr Eddy Supriyadi Sp. PA.
  20. DI RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dr. Bernadetta Tuwanakotta Sp. THT- KL.
  21. DR.Dr. Lukman Bubakar Sp.OT (RsP).
  22. Dr Ketty, IDI Tangsel.
  23. Drg. Gunawan Oentaryo, PDGI Banjarmasin.
  24. Dr. Adi Santoso, Leuwiliang Jabar.
  25. dr. Bernadette Albertine Francisca T, Sp. THT-KL IDI, Cabang Makassar.

Daftar Nama Dokter Gigi #PejuangCOVID19 yang Meninggal Dunia

Sementara itu, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). mencatat sedikitnya 5 anggotanya gugur selama pandemi virus corona COVID-19. Kelima dokter gigi anggota PDGI yang meninggal adalah sebagai berikut:

  1. Drg. Umi Susana Widjaja, Sp.PM.
  2. Drg. Yuniarto Budi Santoso, MKM.
  3. Drg. Amutabia P Artsianti, Sp.Ort.
  4. Drg. Roselani Widajati Orang, Sp.Pros.t
  5. Drg. Gunawan Oentaryo, M.Kes.(klikdokter)

Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler