jpnn.com, SAMPIT - Widi Nuroso, 54, PNS di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, meninggal dunia dengan kondisi tubuh kaku di rumahnya.
"Kami belum tahu penyebabnya. Kami masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit. Ini masih kami selidiki," Kapolsek Baamang Iptu Paramita Harumi di Sampit, Sabtu.
BACA JUGA: Buaya yang Selalu Meresahkan Warga Ini Akhirnya Ditangkap
Jenazah Widi Nuroso ditemukan dalam rumahnya di Jalan Sukabangsa Kelurahan Baamang Hilir Kecamatan Baamang sekitar pukul 12.30 WIB oleh mantan istrinya.
Awalnya, mantan istri Widi Nuroso mendapat telepon dari sang anak yang meminta diantarkan makanan karena belum makan. Sang anak memberitahukan bahwa ayahnya sedang sakit.
BACA JUGA: Kapolda Jambi Perintahkan Jajarannya Buru Bripka Eko Sudarsono
Sang mantan istri yang merupakan petugas kesehatan kemudian mendatangi rumah Widi Nuroso sambil membawa makanan dan alat pengukur tekanan darah untuk memeriksa kesehatan mantan suaminya.
Saat tiba di rumah itu, dia terkejut mendapati mantan suaminya dalam posisi tertelungkup tanpa busana. Ketika hendak dibangunkan, ternyata Widi Nuroso sudah meninggal dunia dan tubuhnya kaku.
BACA JUGA: Bripka Eko Sudarsono Terpaksa Ditembak Tim Gabungan Polda Jambi
Kejadian itu kemudian diberitahukan kepada tetangga sekitar rumah. Polisi yang datang kemudian mengevakuasi jenazah Widi Nuroso ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diperiksa.
"Penyebab pastinya akan diketahui dari hasil visum oleh dokter di rumah sakit. Kami masih menunggu itu," kata Paramita Harumi.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur Alang Arianto mengaku kaget mendengar kejadian itu. Pemerintah daerah berduka dan mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
BACA JUGA: Pelajar SMP Meninggal Usai Menerima Tendangan Saat Latihan Silat
Alang menyebutkan, almarhum Widi Nuroso merupakan pegawai negeri sipil yang menjabat Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Kota Besi Hulu Kecamatan Kota Besi. Pemerintah daerah merasa kehilangan atas kepergian almarhum.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi