Berita Terbaru Terkait Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika

Rabu, 10 April 2019 – 23:10 WIB
Rapat koordinasi dengan pemprov NTB, PT ITDC, dan stakeholder lainnya terkait pembangunan sirkuit MotoGP di kantor ITDC, Selasa (9/4). Foto: Lombokpost/jpg

jpnn.com, LOMBOK - Konsultan penyelenggara event balap motor paling bergengsi sejagad, MotoGP kembali memperkuat koordinasi dengan pemprov NTB, PT ITDC, dan stakeholder lainnya terkait pembangunan sirkuit MotoGP di kantor ITDC, Selasa (9/4).

Pada pertemuan itu, mereka mendiskusikan lebih lanjut terkait rencana pembangunan sirkuit MotoGP. Serta membedah permasalahan yang menjadi penghambat pembangunan sirkuit.

BACA JUGA: MotoGP Pamer Kecantikan Sirkuit Mandalika, eh Ada yang Sebut Nama Jokowi

Pada pertemuan itu dihadiri Mrk 1 Consulting Managing Director Mark Hughes, Managing Director Road Grip Nick Morley, Direktur Road Grip Raul Pasaribu serta dua Mrk 1 Track Engineer Ben Willshire dan Ramzi Darghuth.

Mark Hughes mengatakan, tim sudah mulai bekerja mengerjakan sirkuit. Mereka sudah berkeliling langsung dengan jalan kaki melihat presisi sirkuit yang akan dibangun.

BACA JUGA: Finis ke-2 di MotoGP Argentina, Rossi Masih Kecewa dengan Yamaha

”Kita cek dengan teliti presisi jalan didampingi perwakilan dari ITDC,” kata Mark usai mempresentasikan planing pembangunan sirkuit MotoGP, Selasa.

Kemiringan tiap tikungan diukur dengan jeli. Menurutnya, perlu dipersiapkan resapan air ditiap tikungan. Itu untuk mengantisipasi terjadinya genangan air apabila hujan.

BACA JUGA: Valentino Rossi Puas Start dari Posisi Keempat di MotoGP Argentina

”Kalau hujan tidak masalah. Tetapi, yang menjadi masalah adalah genangan airnya. Ban motor pembalap tidak boleh melewati genangan air,” terangnya.

Pembangunan sirkuit harus dipersiapkan dengan matang. Karena, bukan saja pelaksanaan MotoGP saja yang bisa digelar. ”World Super Bike dan Formula 1 dapat diselenggarakan disini. Tetapi, yang paling penting pelaksanaan MotoGP,” tegasnya.

Dari master plan, panjang jalan sirkuit mencapai 4,32 kilometer dengan 19 tikungan. Ruang Paddock membutuhkan 40 garasi. Ditambah kapasitas tempat duduk penonton mencapai 50.000 kursi. Serta tempat umum diluar sirkuit yang menampung hingga 138 ribu penonton.

Rumah sakit juga akan dibangun. Rumah sakit itu khusus untuk pembalap dan krunya. ”Rumah sakit itu hanya difungsikan saat ada event balapan,” ujarnya.

Tetapi, jika pemerintah ingin membangun rumah sakit untuk umum di kawasan tersebut tidak ada persoalan. Tetapi, harus berkoordinasi dengan PT ITDC terkait letaknya. “Rumah sakit yang kita bangun ini berdekatan dengan sirkuit. Itu sudah menjadi standar kami,” jelasnya.

Di kawasan MotoGP tetap disediakan untuk masyarakat yang akan menjual jajanan dan khas tradisional. Tetapi, harus berdasarkan prosedur. Karena, pihak penyelenggara memiliki standar khusus. ”Yang pasti harus teratur, higenis, dan harganya terjangkau,” tekannya.

Mereka memilih KEK Mandalika sebagai lokasi balap MotoGP karena unik. Memiliki kesan positif. ”Kawasan ini unik dan indah,” kata dia.

Dia berharap, pemerintah diharapkan dapat membantu mensukseskan pembangunan sirkuit MotoGP. ”Kerjasama ini harus terus dipererat untuk mendapatkan hasil maksimal,” ungkapnya.

Sekda NTB Rosiady Sayuti mengatakan, banyak yang dibedah pada pertemuan itu. Kesiapan para penyelenggara MotoGP harus diapresiasi. NTB tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut. ”Efek penyelenggaraan MotoGP di Lombok bakal berdampak ke daerah,” kata Rosiady.

Dari pembahasan itu, ditanyakan persiapan pemerintah mendukung pelaksanaan MotoGP 2021. Yang pasti pemerintah akan mendukung penuh event balap motor paling bergengsi di dunia itu. “Apa yang dibutuhkan pemerintah akan berupaya mendukung pembangunan itu,” tegasnya.

Yang menjadi tugas berat pemerintah saat ini menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM). Putra-putri NTB harus dapat merasakan dampak dari adanya pembangunan sirkuit MotoGP. ”Bayangkan, bakal ada 1.500 lapangan pekerjaan yang akan tersedia,” paparnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga harus menyiapkan sarana pendukung. Seperti akses transportasi. Baik udara, laut, maupun darat. ”Untuk transportasi laut akan mengandalkan Pelabuhan Gili Mas, sedangkan jalur udara akan ditambah penerbangan di LIA, sedangkan di darat akan diperbanyak transportasi untuk mendukung pelaksanaan MotoGP,” tutupnya.(arl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FP2 MotoGP Argentina: Dovizioso Paling Kencang, Marquez Turun 7 Peringkat


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler