jpnn.com, BANDA ACEH - Ketua Majelis Adat Aceh Prof Farid Wajdi meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Meuraxa Banda Aceh dr Ihsan membenarkan hal tersebut.
BACA JUGA: Marshanda Menyampaikan Kabar Duka
"Iya, barusan juga saya terima beritanya seperti itu, dan hasil PCR barusan kami dapat dengan hasil positif," kata dr Ihsan di Banda Aceh, Sabtu (14/8).
Prof Farid Wajdi yang juga mantan Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan secara intensif di RSUD Meuraxa Banda Aceh sejak Sabtu dini hari sekitar pukul 04.29 WIB.
BACA JUGA: Innalillahi, Urip Arphan Meninggal Dunia Akibat Stroke
"Prof Farid masuk IGD (Instalasi Gawat Darurat) pukul 04.29 WIB dengan gejala sesak napas, dan meninggal dunia pukul 14.40 WIB," ujar dr Ihsan.
Saat pertama dirawat di IGD, kata Ihsan, dilakukan pemeriksaan swab antigen terhadap Prof Farid, dan kemudian dinyatakan reaktif.
BACA JUGA: Berita Duka: KGPAA Mangkunegara IX Meninggal Dunia di Jakarta
Setelah itu baru dilanjutkan pemeriksaan PCR, hingga disimpulkan positif Covid-19.
"Informasi yang saya terima saat masuk sudah sesak berat, kemudian kami rawat di RICU. Baru sebentar masuk di RICU beliau meninggal dunia," kata dr Ihsan.
Dia menyampaikan bahwa proses pemakaman jenazah Prof Farid Wajdi direncanakan dilaksanakan sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy