Berkah dari NU Gelar Muktamar, Yakini Rezeki Tak Akan Tertukar

Kamis, 23 Desember 2021 – 12:23 WIB
Belasan pedagang di sepanjang jalan menuju lokasi pembukaan Muktamar ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussa’adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com - Ribuan nahdiyin berkumpul dalam rangka Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU). Pedagang keliling dan tukang ojek dadakan meraup penghasilan tambahan penghasilan dari event itu.

Laporan Kenny Kurnia Putra, Lampung Tengah

BACA JUGA: Jokowi Berikan Barang Ini Kepada Warga Usai Membuka Muktamar ke-34 NU

MUKTAMAR NU di Lampung membawa berkah tersendiri bagi warga setempat. Mulai penjual pernak-pernik dan aksesori bercirikan NU, pedagang pakaian, hingga tukang ojek dadakan ikut menikmati kemeriahan forum pengambilan keputusan tertinggi di ormas keagamaan terbesar di Indonesia itu.

Salah satu pedagang yang menjajakan dagangannya di arena Muktamar ke-34 NU ialah Suryo (52). Pedagang aksesori berbahan kulit itu menjajakan jualannya di dekat Pondok Pesantren Darussa’adah, Lampung Tengah,

BACA JUGA: Terong Gosong NU

"Alhamdulillah ramai, Mas," ujar Suryo yang ditemui JPNN.com sesusai pembukaan Muktamar ke-34 NU, Rabu (22/12).

Menurut Suryo, dirinya berjualan dengan berpindah-pindah lokasi. Sebab, ada empat lokasi yang menjadi tempat muktamirin berkumpul, yakni Ponpes Darussa'adah, Universitas Lampung (Unila), Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, dan Universitas Malahayati.

BACA JUGA: Muktamar ke-34 NU: Gus Muhaimin Berhenti, Kiai Said Berlalu, Gus Yahya Diam

Suryo menjelaskan pada malam sebelum pembukaan Muktamar NU, dia mulai berjualan di kawasan Unila, Bandar Lampung. Kampus Unila digunakan sebagai tempat penginapan peserta muktamar.

"Semalam di Unila. Alhamdulillah ramai juga banyak yang beli," ujar dia sambil melayani pembeli dagangannya.

Suryo berencana terus mengikuti jalannya muktamar agar bisa mendapat penghasilan sebanyak mungkin dari berjualan dompet, ikat pinggang, dan jam tangan.

"Sehabis pembukaan, saya juga akan ke UIN Lampung. Kabarnya di sana ada acara NU juga," pungkas Suryo.

Berkah yang sama juga dirasakan para tukang ojek dadakan di sekitar lokasi pembukaan Muktamar ke-34 NU.

Akses jalan yang sempit membuat ribuan peserta muktamar atau muktamirin terpaksa berjalan kaki menuju lokasi pembukaan.

Seusai pembukaan muktamar sekitar pukul 11.00 WIB, cuaca terik dengan sinar matahari yang menyengat panas menjadi tantangan bagi muktamirin yang hendak kembali ke kendaraan masing-masing.

Banyak peserta muktamar yang memilih menggunakan jasa para tukang ojek yang menunggu di gerbang jalan menuju ponpes.

Teriakan 'ojek' yang bersahutan membuat suasana di lokasi tersebut makin ramai.

Puluhan tukang ojek dadakan itu menawarkan jasa mereka dengan berupaya menghampiri para muktamirin. Namun, ada petugas kepolisian yang menghalau mereka.

Polisi yang berjaga meminta para tukang ojek yang bergerombol itu membubarkan diri. Sebab, keberadaan mereka menambah kemacetan.

Walakin, ada Sutaryo, tukang ojek dadakan yang memilih menunggu penumpang ketimbang ikut bergerombol dengan lainnya.

Pria paruh baya itu meyakini rezeki tidak akan tertukar.

"Saya lebih pilih menunggu, Mas. Kalau sudah rezeki tidak akan ke mana-mana," ujar Sutaryo dengan logat Jawanya. (cr8/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Adek
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler