Berkat Kejelian Smuda

Kamis, 14 Juni 2012 – 16:56 WIB
Salah seorang pendukung Polandia. Foto: Getty Images

WARSAWA - Publik Polandia masih bisa tersenyum lega di Euro ini. Menghadapi pimpinan klasemen sementara grup A, Rusia, Rabu (13/6) WIB di National Stadium Warsawa, Polandia mampu mencuri poin dengan bermain imbang 1-1. Hasil tersebut membuat persaingan grup A lolos ke fase berikutnya ditentukan hingga laga terakhir.
   
Rusia tak mau ambil resiko pada matchday keduanya ini. Berharap mampu memastikan tiket melaju ke babak delapan besar lebih awal, pelatih Dick Advocaat menurunkan starting eleven yang sama saat membekap Ceko Sabtu (9/6) lalu dengan skor 4-1.
   
Sebaliknya, Polandia yang gagal menuai poin penuh melakukan perombakan dari sisi formasi tim. Jika saat bertemu Yunani Jumat (8/6) lalu, pelatih Franciszek Smuda memainkan Eugen Polanski-Rafat Murawski sebagai gelandang bertahan, maka berjumpa Rusia Murawski digantikan Dariusz Dudka.
   
Dudka inilah yang layak disebut kunci sukses perubahan formasi Smuda. Gelandang berusia 28 tahun ini mampu memikul tanggung jawab dari Smuda untuk membantu lini pertahanan dan menjaga kedalaman. Alhasil, Polanski bisa lebih konsentrasi membantu penyerangan.
   
Formasi Polandia sempat menyembulkan keraguan ketika Rusia unggul terlebih dahulu. Melalui satu set piece, tendangan bebas Andriy Arshavin ditanduk dengan sempurna oleh Alan Dzagoev di menit ke-37. Gol tersebut membuat Dzagoev untuk sementara menjadi top skor Euro dengan tiga gol.
   
Di babak kedua, Polandia sukses menekan pertahanan Rusia dengan intensitas yang lebih tinggi. Kapten Polandia Jakub Blaszczykowski membaca lubang menganga di sisi kiri pertahanan Rusia pada menit ke-57. Lepas dari kawalan dua pemain belakang, Blaszczykowski melepas tembakan keras dengan kaki kiri ke gawang Vyacheslav Malafeev. Skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
   
Usai pertandingan pelatih Polandia Franciszek Smuda senang. "Kami terus membaik dari penampilan sebelumnya. Kami akan mengejar tiket ke babak lanjutan dengan kekuatan yang ada sekarang," ujar pelatih berusia 63 tahun itu kepada SkySport.
   
Smuda menyebut anak asuhnya menerapkan instruksinya dengan baik. Yakni menutup ruang gerak para gelandang Rusia dan tak memberi ruang tembak dari luar kotak penalti.
   
"Saya membaca permainan Rusia. Mereka punya penetrasi yang berbahaya. Baik yang dilakuakn oleh Arshavin atau Dzagoev. Beruntung kami bisa membendungnya," kata Smuda.
      
Di sisi lain, Dick Advocaat tampak menyesali keputusannya dengan bermain lebih terbuka di babak kedua. Barisan gelandang Roman Shirokov- Igor Denikov-Konstantin Zyryanov terlalu longgar dalam melakukan penjagaan.
      
"Kami menanggung konsekuensi yang kurang bagus hari ini (kemarin, red.). Karena hasil seri ini, saya pikir pertandingan terakhir lawan Yunani akan berlangsung sangat ketat. Dan beratnya beban itu ada di tim kami," tutur pelatih asal belanda itu. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antonio Cassano Diprotes Gay


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler