Bermain Video Game Terlalu Lama Bahaya bagi Pembuluh Darah

Kamis, 13 Februari 2014 – 08:31 WIB

jpnn.com - JIKA anda pikir bermain video game tidak akan memberikan risiko bagi kesehatan, maka anda salah besar. Sebab, beberapa laporan terakhir menyebutkan adanya efek buruk bermain video game terlalu lama bagi kesehatan gamer. Bahkan, risiko itu sampai pada tahap mengancam nyawa.

Baru-baru ini sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam Journal of Medical Case Reports mengungkapkan bahwa ada seorang pasien yang nyawanya terancam setelah bermain video game 8 jam sehari selama 4 hari berturut-turut. Pasien yang tidak diungkapkan identitasnya ini dilaporkan mencari bantuan medis setelah melihat adanya pembengkakan yang disertai nyeri di kakinya.

BACA JUGA: Empat Pertanyaan Penting Saat Kencan Pertama di Hari Valentine

Dari hasil pemeriksaan, dokter menyebut gamer malang itu memiliki deep vein thrombosis dan terdapat beberapa pembekuan darah pada kakinya. Deep vein thrombosis bisa terjadi sementara atau untuk jangka waktu yang lama. Kondisi ini juga bisa berlanjut pada emboli paru, yang kemudian bisa mengancam jiwa jika gumpalan darah tersebut berjalan ke paru-paru.

Pasien yang berprofesi sebagai pelukis eksterior ini pertama kali menyadari adanya gejala tersebut pada hari keduanya bermain video game. Namun ia tidak langsung pergi ke dokter dan melakukan pemeriksaan atas kondisinya itu. Padahal, dokter mengatakan ada kemungkinan menyembuhkan gumpalan tersebut dengan obat-obatan jika saja si pasien segera melaporkan kondisinya.

BACA JUGA: Rutin Aerobik 20 Menit agar Semangat Jalani Aktivitas

Semakin banyaknya jumlah masyarakat yang bermain video game dalam jangka waktu yang lama membuat beberapa ahli khawatir terjadi peningkatan kasus deep vein thrombosi. Menurut sebuah studi yang dilakukan Kaiser Family Foundation pada tahun 2010, jangka waktu bermain video game semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dari 26 menit per hari di tahun 1999, menjadi 1 jam 13 menit per hari pada tahun 2010.

"Faktor risiko seperti merokok atau mengalami masalah hormonal dapat menyebabkan munculnya risiko yang lebih besar bagi seseorang untuk terkena emboli paru," kata seorang ahli jantung di Brigham and Women’s Hospital di Boston, Dr. Gregory Piazza, seperti dilansir laman ABC News, Selasa (11/2).

BACA JUGA: Stres Hamil Berdampak Panjang

Untuk menghindari deep vein thrombosis, hindarilah kegiatan yang memaksa anda untuk diam. Pastikan anda untuk terus bergerak, termasuk ketika sedang berada dalam perjalanan di pesawat terbang.

Penting juga untuk segera konsultasi ke dokter jika merasa muncul gejala. Gejala umum untuk deep vein thrombosis di antaranya pembengkakan kaki, nyeri di bagian ekstremitas bawah atau atas ekstremitas. "Bisa juga jika sepatu terasa terlalu ketat," pungkas Piazza.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentuk Lain Kanker Serviks Bisa Menyerang Pria


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler