JAKARTA - Rumah Eyang Subur yang terletak Jalan Beringin Gang III Kawasan Kebon Jeruk Jakarta Barat, Kamis (28/3) mendadak ramai. Sejumlah wartawan dari berbagai media tiba-tiba berkumpul di sekitar rumah Eyang Subur. Pria yang kini menjadi sorotan publik dikabarkan akan menggelar konferensi pers.
Meski jauh dari kesan mewah, rumah Eyang Subur terlihat cukup besar dibanding tetangga yang lain. Kediamannya lebih mirip seperti dua rumah yang disambung menjadi satu.
Di antara sambungan dua rumah itu ada sebuah gang kecil tempat warga berlalu lalang secara bebas. Tempat parkir juga terkesan sempit apalagi malam itu banyak mobil-mobil yang terparkir. Mobil mewah pengacara Farhat Abbas yang semalam ikut menyambangi kediaman Eyang Subur bahkan harus diparkir di gang.
Sekitar pukul 20.00 WIB, JPNN bersama wartawan disambut oleh Eyang Sigit Subangkit yang merupakan Juru Bicara Eyang Subur. Kami pun dibawa ke salah satu ruangan yang ternyata merupakan mushallah.
Di depan mushallah itu, Eyang Sigit bercerita tentang kondisi Eyang Subur yang diakuinya tidak terpancing dengan pemberitaan media. Masih di depan mushallah, tampak beberapa orang asyik bermain catur.
Eyang Sigit hanya sekitar 15 menit mengeluarkan statemen. Ia kemudian, berkoordinasi dengan orang dalam Eyang Subur untuk menanyakan apakah wartawan diperbolehkan masuk ke ruang tamu.
Setelah menunggu hampir sejam, wartawan kemudian dipersilakan masuk ke ruang tamu Eyang Subur.
Kesan pertama yang muncul, kediaman Eyang Subur jauh dari rumah seorang dukun. Tidak ada bau kemenyan atau wangi-wangian yang identik dengan ilmu magic.
Para wartawan juga mengeluh kepanasan. Itu karena ruang tamu Eyang Subur tidak dilengkapi dengan AC. Yang terlihat hanya dua buah kipas angin berkuran sedang dan kecil.
Di ruang tamu Eyang juga terlihat empat buah patung kecil. Patung prajurit Eropa itu mengelilingi empat sisi rumah Eyang Subur.
Selain itu, rumah Eyang juga ditemui beberapa gadis juga terlihat mengunjungi Eyang. Salah satu di antaranya terlihat sempat mengisi absen.
Sekitar pukul 22.10, Eyang Sigit mengumumkan, Eyang Subur tidak bisa berbicara kepada media. "Maaf malam ini tidak ada konferensi pers," kata Eyang Sigit.
Wartawan sebenarnya sudah ingin beranjak pergi dari rumah Eyang. Tapi saat akan pulang, Farhat Abbas datang berkunjung ke rumah tersebut.
Saat JPNN meninggalkan rumah Eyang tepat tengah malam, suasana masih saja ramai. Menurut beberapa tetangga Eyang Subur, rumah tersebut memang paling banyak dikunjungi pada malam Jumat.
"Kalau Farhat memang sering ke sini. Bukan hanya dia artis-artis hingga pejabat sering datang malam Jumat, terutama malam Jumat kliwon," ujarnya. (abu/jpnn)
Meski jauh dari kesan mewah, rumah Eyang Subur terlihat cukup besar dibanding tetangga yang lain. Kediamannya lebih mirip seperti dua rumah yang disambung menjadi satu.
Di antara sambungan dua rumah itu ada sebuah gang kecil tempat warga berlalu lalang secara bebas. Tempat parkir juga terkesan sempit apalagi malam itu banyak mobil-mobil yang terparkir. Mobil mewah pengacara Farhat Abbas yang semalam ikut menyambangi kediaman Eyang Subur bahkan harus diparkir di gang.
Sekitar pukul 20.00 WIB, JPNN bersama wartawan disambut oleh Eyang Sigit Subangkit yang merupakan Juru Bicara Eyang Subur. Kami pun dibawa ke salah satu ruangan yang ternyata merupakan mushallah.
Di depan mushallah itu, Eyang Sigit bercerita tentang kondisi Eyang Subur yang diakuinya tidak terpancing dengan pemberitaan media. Masih di depan mushallah, tampak beberapa orang asyik bermain catur.
Eyang Sigit hanya sekitar 15 menit mengeluarkan statemen. Ia kemudian, berkoordinasi dengan orang dalam Eyang Subur untuk menanyakan apakah wartawan diperbolehkan masuk ke ruang tamu.
Setelah menunggu hampir sejam, wartawan kemudian dipersilakan masuk ke ruang tamu Eyang Subur.
Kesan pertama yang muncul, kediaman Eyang Subur jauh dari rumah seorang dukun. Tidak ada bau kemenyan atau wangi-wangian yang identik dengan ilmu magic.
Para wartawan juga mengeluh kepanasan. Itu karena ruang tamu Eyang Subur tidak dilengkapi dengan AC. Yang terlihat hanya dua buah kipas angin berkuran sedang dan kecil.
Di ruang tamu Eyang juga terlihat empat buah patung kecil. Patung prajurit Eropa itu mengelilingi empat sisi rumah Eyang Subur.
Selain itu, rumah Eyang juga ditemui beberapa gadis juga terlihat mengunjungi Eyang. Salah satu di antaranya terlihat sempat mengisi absen.
Sekitar pukul 22.10, Eyang Sigit mengumumkan, Eyang Subur tidak bisa berbicara kepada media. "Maaf malam ini tidak ada konferensi pers," kata Eyang Sigit.
Wartawan sebenarnya sudah ingin beranjak pergi dari rumah Eyang. Tapi saat akan pulang, Farhat Abbas datang berkunjung ke rumah tersebut.
Saat JPNN meninggalkan rumah Eyang tepat tengah malam, suasana masih saja ramai. Menurut beberapa tetangga Eyang Subur, rumah tersebut memang paling banyak dikunjungi pada malam Jumat.
"Kalau Farhat memang sering ke sini. Bukan hanya dia artis-artis hingga pejabat sering datang malam Jumat, terutama malam Jumat kliwon," ujarnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Farhat Abbas Buang Air di Depan Istana
Redaktur : Tim Redaksi