Bermodal Rp 300 Ribu, Nurma Aulia Punya Omzet Rp 300 Juta

Senin, 19 November 2018 – 01:06 WIB
Nurma Aulia Rahmadhani menjalani bisnis dalam membuat mahar, hantaran, dan undangan. Foto: SAIPUL ANWAR/KALTIM POST/JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Nurma Aulia Rahmadhani merasakan hasil manis setelah menekuni bisnis kebutuhan pernikahan dengan tekun.

Dia kini menjadi salah satu pengusaha kebutuhan pernikahan paling dicari di Samarinda, Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Kisah Sukses Bisnis Cewek Cantik Berhijab

Usaha yang dia beri nama Orlin’s Art tersebut berdiri sejak akhir 2015. Sebelumnya, dia mengetahui temannya akan menikah.

Nurma nekat menawarkan jasanya membuatkan mahar. Padahal, saat itu dia hanya melihat contoh gambar milik orang lain dan tidak terlalu tahu bagaimana cara membuatnya.

Rasa ingin tahu yang tinggi membuat Nurma mencari tutorial melalui YouTube.

Ternyata temannya menerima tawaran Nurma dan memberikan uang muka Rp 300 ribu.

Uang itu menjadi modal awal dalam merintis usaha. Kini omzet usahanya mencapai Rp 300 juta.

Nurma pernah bekerja sebagai tenaga teknologi informasi (TI) di salah satu bank di Samarinda dari akhir 2013 sampai akhir 2015.

Saat itu kondisinya tengah mengandung buah hati. Dia akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Usaha kebutuhan pernikahannya yang masih terbilang baru saat itu sudah banyak menerima pesanan. Nurma memilih fokus mengurus bisnis.

“Dulu saya bingung cari bahan-bahan yang bagus itu di mana. Akhirnya berinisiatif tanya ke orang yang memang punya usaha kayak ini juga. Ya, ternyata ada yang mau memberi tahu, ada yang enggak. Direkomendasikan beberapa tempat karena dulu cari bahan di Samarinda lumayan mahal. Saya sendiri lebih sering ambil di Jawa sih sampai sekarang,” jelas perempuan 26 tahun itu beberapa waktu lalu.

Dia suka membuat kerajinan tangan dan desain grafis sejak duduk di bangku kuliah. Kini dua hal yang digelutinya itu membuahkan hasil.

Saat masih bekerja di bank, Nurma mempunyai usaha sampingan jasa edit foto ke format vektor dari awal 2014 hingga pertengahan 2015.

Keterbatasan waktu dan tenaga menjadi alasan utama dia berhenti membuka jasa edit foto.

Saat masih berkuliah, dia juga sempat mempunyai online shop yang menjual baju.

“Saya memang hobi jualan. Hobi cari uang sendiri,” ucap perempuan berhijab itu sembari tersenyum. (ysm/rdm/k16)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler