Berniat Melerai Bentrokan, Polisi Lalu Lintas Meninggal

Kamis, 08 Oktober 2015 – 07:13 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - SURABAYA - Dua massa terlibat bentrokan masal di Jalan Gunung Anyar Tambak, Surabaya kemarin siang (7/10). Mereka berebut lahan yang akan dibangun apartemen. Seorang anggota polisi dari Polsek Rungkut pun tak tinggal diam. Dia berusaha melerai dua kelompok yang makin beringas itu. Nahas, polisi tersebut meninggal dunia saat menjalankan tugasnya itu.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos, tanda-tanda bentrokan terlihat sejak beberapa hari sebelumnya. Ada dua pihak yang mengklaim sebagai pemilik sah tanah tersebut. 

BACA JUGA: Kisah Suami yang Makin Tokcer dan Jantan Setelah Menceraikan Dua Istrinya

Mereka adalah pihak Mugiyanto dan Alan. Perseteruan itu bahkan sampai berujung di pengadilan.

Pukul 09.30 kemarin, salah satu pihak berniat memasang pagar kawat pembatas di atas tanah tersebut. Hanya, pihak lainnya tidak terima. "Mereka kemudian sama-sama mendatangkan massa ke lokasi tersebut," tutur warga yang menjadi saksi mata kejadian itu.

BACA JUGA: Edan! Tambang Pasir di Desanya Salim Kancil Marak Lagi

Sekitar pukul 10.00, kedua massa yang sudah berkumpul mulai saling menyerang. Ada yang menggunakan tangan kosong, melempar batu, dan memukul dengan pentungan. 

Meski jumlah massa tidak lebih dari 50 orang, kejadian tersebut menarik perhatian warga sekitar sehingga lokasi itu semakin ramai.

BACA JUGA: Menteri Yuddy: Pejabat Semarang Mengecewakan

Sebenarnya, polisi berada di tempat tersebut sejak sebelum bentrokan terjadi. Salah seorang di antaranya adalah Aiptu Mashud. Hanya, jumlah personel terpaut jauh dengan massa yang berseteru. Akibatnya, bentrokan fisik tidak terhindarkan.

Mashud berusaha melerai kedua massa yang sedang beringas. Di tengah bentrokan tersebut, polisi yang kemarin mengenakan seragam lalu lintas itu tiba-tiba terjatuh. Hal tersebut membuat perseteruan fisik spontan berhenti.

Anggota lainnya kemudian menggotong tubuh korban ke Rumah Sakit Royal di Jalan Tenggilis. Sayangnya, nyawa Mashud tidak bisa terselamatkan meski sudah mendapat pertolongan medis.

Sejumlah versi mencuat terkait dengan penyebab ambruknya Mashud. Beberapa saksi menyebut korban tewas karena terkena pukulan massa yang sedang bentrok. Apalagi sebelum ambruk, Mashud berusaha melerai kedua massa.

Lain lagi versi polisi. Kapolsek Rungkut AKP Suryani menyebut anggotanya meninggal bukan karena terkena pukulan. Menurut dia, korban meninggal karena serangan jantung. 

Karena itu, tidak ada penetapan tersangka dalam kasus meninggalnya Mashud. "Korban meninggal pukul 11.30," jelasnya.

Terkait dengan bentrokan, Kapolsek yang baru dilantik kemarin itu langsung menginstruksikan untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Tujuannya mengetahui penyebab terjadinya bentrokan. 

Bahkan, lokasi yang menjadi objek sengketa dipasangi garis polisi. Sementara itu, jenazah Mashud diantarkan ke kampung halamannya di Dusun Pondok, Desa Pancar, Kabupaten Lamongan. (ian/c6/fat)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Mau ke Riau, Hujan Pun Turun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler