Berpantun di Konser Gue 2, Butet Sentil Agus dan Anies

Sabtu, 04 Februari 2017 – 23:54 WIB
Butet Kartaredjasa. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Budayawan Butet Kartaredjasa tur‎ut tampil dalam Konser Gue 2 yang diselenggarakan di Ex-Driving Range, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/2). Pria kelahiran Yogyakarta itu membacakan pantun jenaka.

Isi pantunnya ‎beragam. Mulai dari dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat hingga sentilan kepada kandidat lain.

BACA JUGA: Simak Nih Pernyataan Dahsyat Ahok di Konser Gue 2

Salah satu pantun yang dibacakan Butet membahas mengenai kota terapung. Soal kota terapung pernah disampaikan oleh calon Gubernur DKI nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono.

"Jaka Sembung makan mangga gadung. Waspadalah kalau Jakarta mendung. Karena bingung otak enggak nyambung, berfantasilah Jakarta jadi kota terapung," kata Butet.

BACA JUGA: Mega: Saya Tanpa Ragu Beri Rekomendasi Bagi Ahok-Djarot

Selain itu, ada pantun yang dibacakan Butet seolah menyindir calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan. Sebelum maju pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, Anies pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun, Anies dicopot dari jabatannya. Dia digantikan oleh Muhajir Effendi. "Prajurit mengundurkan diri namanya desersi. Harusnya didenda karena diongkosi negara. Dilengser jadi menteri banting stir ngejar ambisi. Jadi kutu loncat tak apa, asalkan bisa berkuasa," ucap Butet.

BACA JUGA: Mantap! Project Pop Goyang Konser Gue 2

Butet juga menyindir kasus dugaan korupsi yang menjerat Hakim Konstitusi Patrialis Akbar. "Paling enak jadi hakim konstitusi, tertangkap korupsi ngakunya dizalimi," tuturnya.

Butet juga membacakan pantun yang menggambarkan dukungan kepada pasangan Ahok-Djarot. "Kapal keruk taline kenceng, jangan ngamuk jika tak seneng. Kapal keruk taline rafia, jangan lupa pilih nomor dua," ungkapnya. (gil/jpnn)

Berikut isi pantun yang dibacakan Butet:

Jaka Sembung makan mangga gadung. Waspadalah kalau jakarta mendung. Karena bingung otak enggak nyambung, berfantasilah Jakarta jadi kota terapung

Menguras banjir janganlah memakai panci, mengurus banjir janganlah memakai fantasi. Yang lain masih berjanji, Ahok-Djarot sudah berikan bukti.

Prajurit mengundurkan diri namanya desersi. Harusnya didenda karena diongkosi negara.

Dilengser jadi menteri banting stir ngejar ambisi. Jadi kutu loncat tak apa, asalkan bisa berkuasa.

Paling enak jadi hakim konstitusi, tertangkap korupsi ngakunya dizalimi. Ahok dipersoalkan karena non pribumi, padahal dia paling oke jadi Gubernur DKI.

Ikan lele, ikan teri, ikan paus dan ikan anu. Semua enak digoreng, tapi satunya disunat dulu.‎ Jangan milih gubernur memble dan belagu, Ahok-Djarot gubernur pilihanku.

Jangan tanya jenis-jenis ikan kepada ku. Bertanyalah yang pantas memimpin ibu kota.

Jika kalian dibayar untuk milih nomor tiga dan nomor satu, jangan ragu. Terima uangnya, tapi tetap nyoblos nomor dua.

Jalan kaki Yogya-Jakarta kurang kerjaan namanya. Lebih baik naik kereta dijamin aman dan nyaman. Meski selalu dijegal, dikerjain dengan berbagai cara, ingatlah pasangan Basuki-Djarot menang satu putaran.

Masinis nyopiri kereta, eh ada ayah nyoporin anaknya. Hati-hati kalau bicara, salah-salah kata dituduh penistaan.‎ Jika ingin bahagia dan korupsi sirna dari Jakarta, pasangan Basuki-Djarot menjamin semakin aman.

Ngakunya bersih, suci tapi hobinya baca novel stensilan. Hati-hati kalau berjalan, bisa kepeleset lendir di mana-mana.‎ Kalau rakyat ingin pelayanan tanpa sogokan, pasangan Ahok dan Djarot sudah membuktikan

Kapal keruk taline kenceng, jangan ngamuk jika tak seneng. Kapal keruk taline rafia, jangan lupa pilih nomor dua. 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menurut Sekjen FUI, Tinggal Dua Pasang yang Layak


Redaktur & Reporter : Gilang Sonar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler