Berpasangan dengan Siapa Saja, Suara Ical Tetap Terendah

Minggu, 04 Mei 2014 – 17:08 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Jelang Pilpres, elektabilitas calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas tertinggi  masih diduduki oleh Joko Widodo dan disusul oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

BACA JUGA: Bertemu Jokowi, KH Munif Usul Ada Lagi Fraksi TNI/Polri

Masing-masing mendapat dukungan sebanyak 47,1 persen, dan 32,1 persen. Sementara Ical hanya 92,3 persen. "Ical ini bertahan, masih begitu aja jumlah dukungannya," ujar Peneliti SMRC Sirojudin Abbas dalam diskusi 'Koalisi untuk Capres' di Jakarta, Minggu, (4/5).

Dalam survei ini, SMRC juga mencoba untuk menggabungkan sejumlah nama capres dalam koalisi. Jokowi-Mahfud MD, ujar Abbas, jika disatukan akan menambah jumlah dukungan yaitu menjadi 47,6 persen.

BACA JUGA: Yakin Komposisi Jawa-Luar Jawa

Sementara Prabowo- Hatta Rajassa jika satukan mendapat dukungan menjadi 27,4 persen. Lau Ical, kata dia, meski dipasangkan dengan Wiranto dari Partai Hanura tetap mendapat dukungan terendah yaitu 12,2 persen.

Apabila dipasangkan dengan Mahfud MD, dukungan pancapresan Ical pun hanya mencapai 12,2 persen. Bersama Jusuf Kalla, ia hanya bisa meraup suara 12,1 persen.

BACA JUGA: Suara Anjlok, Hanura Minta Tanggungjawab Hary Tanoe

"Kalau Ical dipasangkan dengan Pak Dahlan Iskan hanya capai suara 12,2 persen. Dipasangkan dengan Ahok hanya 12,2 persen sedangkan dengan Ryamizard hanya 12,9 persen," sambung Abbas.

Berbagai nama yang dipasangkan dengan Ical tidak cukup membawa perubahan dalam meningkatkan elektabilitasnya. Oleh karena itu, Abbas menyarankan Partai Golkar menjalankan langkah-langkah jitu untuk melakukan peningkatan suara Ical.

Sementara itu, Politikus Partai Golkar Rizal Mallarangeng yang hadir dalam diskusi tersebut tetap santai mengetahui elektabilitas Ical yang menurun. Menurutnya, pasti ada perubahaan ke depan, karena partai lain pun membutuhkan Golkar untuk menambah dukungan.

"Politik kan dinamis. Jadi kemungkinan bisa saja berubah untuk Partai Golkar," tegas Rizal. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Dahlan Iskan Tertinggi di Antara Peserta Konvensi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler