Berpotensi Lebih Dominan, JK Bakal Ditolak PDIP untuk Dampingi Jokowi

Selasa, 15 April 2014 – 01:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA -  Pernyataan Ketua DPP PDIP Arya Bima yang menyebut bakal cawapres pendampingi Joko Widodo di Pilpres 2014 nanti jangan sampai terlihat seperti presiden dianggap sebagai sinyal penolakan terhadap nama Jusuf Kalla (JK). Menurut Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, dominasi wakil presiden dan seolah menjadi presiden bisa saja terjadi bila JK mendampingi Jokowi seperti saat menjadi wakil presiden bagi Susilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004-2009.

"Jangan sampai koalisi SBY-JK bakal terulang lagi saat nanti Jokowi didampingi JK. Wakil presiden pasti mendominasi seakan presiden. JK akan didrop oleh PDIP," kata Djayadi.

BACA JUGA: Hadiri Kampanye Gerindra, 3 Sanksi Menanti SDA

Menurutnya, hal paling logis jika menggunakan analisa peta koalisi PDIP adalah menduetkan Jokowi dengan cawapres dari PKB. Pasalnya, kata Djayadi, NasDem yang sudah terlebih dulu berkoalisi dengan PDIP tidak punya figur yang bisa dijual ke publik.

Sementara dengan PKB, kata Djayadi, PDIP bisa merangkul massa Islam mengingat 30 persen caleg PDIP didominasi oleh non-muslim. Sedangkan jika melihat calon wapres dari PKB, dipastikan akan mengerucut kepada dua nama, yakni Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

BACA JUGA: Malaysia Deportasi 29 TKW

Tapi, kata Djayadi, Muhaimin tidak bisa menutupi kekuarangan Jokowi. Sedangkan Mahfud MD dinilai hanya punya kelebihan di bidang hukum saja.

"Yang dicari PDIP itu lebih kepada sosok yang selain apik dalam administrasi pemerintahan seperti Ahok, juga yang mahir dalam ekonomi-politik serta hubungan internasional. Jadi nanti PDIP masih mencari figur yang seperti Ahok," pungkas Djayadi.(rmo/jpnn)

BACA JUGA: Abraham Samad Cawapres Jokowi Lebih Serasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salah Tulis, MK Dikritik MPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler