JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengakui pernah bertemu dengan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen di Bandung, Jawa Barat. Pertemuan itu berlangsung sehari sebelum Nasruddin menjadi korban pembunuhan yang kemudian menyeret nama mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar.
"Saya bertemu beberapa hari sebelum beliau terbunuh. Persisnya waktu itu saya sedang jalan-jalan di Bandung. Kita sempat ngobrol," ujarnya sebelum memberi kesaksian dalam sidang pra peradilan yang diajukan terpidana mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/6).
Namun begitu, Anas mengaku belum mengetahui persis apa yang menjadi alasan dirinya diminta memberi kesaksian bagi Antasari yang sudah divonis bersalah melakukan pembunuhan terhadap Nasruddin.
"Ya barangkali pemeriksaannya terkait hal tersebut. Jadi kenapa saya datang kemari, karena saya diminta memberi kesaksian. Kalau ada kesaksian saya yang bermanfaat, tentu saya bersyukur. Saya berdoa Antasari dapat keadilan," katanya.
Saat ditanya apakah saat bertemu Nasruddin ada pembicaraan khusus? Anas mengaku hanya pembicaraan biasa saja layaknya sahabat yang bertemu secara kebetulan. "Jadi tidak ada sesuatu yang khusus dibicarakan," katanya.
Sebelumnya, Antasari mengaku pihaknya meminta Anas sebagai saksi untuk mengetahui bahwa sebelum terjadi pembunuhan, tidak ada perubahan sikap dalam diri Nasruddin.
"Katakanlah korban (Nasruddin) saya ancam atau siapapun yang mengancam beliau. Paling tidak ada perubahan sikap dalam dirinya. Tapi waktu sehari sebelum pembunuhan, dia masih bertemu Anas. Nah disitu tidak ada perubahan (seperti seorang yang merasa terancam, red)," ujar Antasari.(gir/jpnn)
"Saya bertemu beberapa hari sebelum beliau terbunuh. Persisnya waktu itu saya sedang jalan-jalan di Bandung. Kita sempat ngobrol," ujarnya sebelum memberi kesaksian dalam sidang pra peradilan yang diajukan terpidana mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/6).
Namun begitu, Anas mengaku belum mengetahui persis apa yang menjadi alasan dirinya diminta memberi kesaksian bagi Antasari yang sudah divonis bersalah melakukan pembunuhan terhadap Nasruddin.
"Ya barangkali pemeriksaannya terkait hal tersebut. Jadi kenapa saya datang kemari, karena saya diminta memberi kesaksian. Kalau ada kesaksian saya yang bermanfaat, tentu saya bersyukur. Saya berdoa Antasari dapat keadilan," katanya.
Saat ditanya apakah saat bertemu Nasruddin ada pembicaraan khusus? Anas mengaku hanya pembicaraan biasa saja layaknya sahabat yang bertemu secara kebetulan. "Jadi tidak ada sesuatu yang khusus dibicarakan," katanya.
Sebelumnya, Antasari mengaku pihaknya meminta Anas sebagai saksi untuk mengetahui bahwa sebelum terjadi pembunuhan, tidak ada perubahan sikap dalam diri Nasruddin.
"Katakanlah korban (Nasruddin) saya ancam atau siapapun yang mengancam beliau. Paling tidak ada perubahan sikap dalam dirinya. Tapi waktu sehari sebelum pembunuhan, dia masih bertemu Anas. Nah disitu tidak ada perubahan (seperti seorang yang merasa terancam, red)," ujar Antasari.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiba di KPK, Raden Pardede Ogah Bicara
Redaktur : Tim Redaksi