Bersama Linda Gallery, Nyoman Nuarta Siap Menggebrak Beijing Tahun Depan

Minggu, 25 April 2021 – 05:25 WIB
Pematung Nyoman Nuarta berfoto bersama dengan CEO Linda Gallery Ali Kusno Fusin dalam jumpa pers Linda Gallery x Nyoman Nuarta: Road to Beijing di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Foto: dokumentasi Linda Gallery

jpnn.com, JAKARTA - Seniman patung Nyoman Nuarta mengaku siap memperkenalkan hasil karyanya ke pasar Asia.

Berkolaborasi dengan Linda Gallery, Nyoman Nuarta akan melakukan rangkaian tour seni ”Road to Beijing”, tahun depan.

BACA JUGA: Mengenal I Nyoman Nuarta, Pematung Kelas Wahid Indonesia

”Gagasan keliling Tiongkok ini adalah ide brilian dari Linda Gallery. Saya melihat prospek pasar Asia luar biasa. Karya seniman Indonesia lebih mudah diterima di Malaysia, Singapura, Taiwan, Jepang, dan negara Asia lainnya karena memiliki karakter budaya yang hampir sama,” ujar Nyoman Nuarta dalam jumpa pers bertajuk ”Linda Gallery x Nyoman Nuarta: Road to Beijing” di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (24/4).

Kepada wartawan, seniman kelahiran Tabanan, Bali, 70 tahun silam itu menyatakan optimistis karya patungnya bisa diterima kolektor seni Tiongkok.

BACA JUGA: Zhai Yue Shanxing, Ketika Muslim Beijing Rayakan Milad ke-100 Partai Komunis China di Bulan Ramadan

Pada pameran ”Road to Beijing” nanti, pematung Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu bakal memamerkan sembilan karya yang dikerjakannya dalam periode 2010-2021.

Dari ”Sleepy Leopard II” (2010) sampai ”Luh III” (2021). Bahkan, ditengah-tengah terkaman pandemi, Nyoman Nuarta masih produktif melahirkan karya patung lain, seperti ”Rush Hour V” (2021) yang menggambarkan pahatan logam berbentuk sekelompok orang sedang bergegas menggenjot sepeda sembari bersenda-gurau.

BACA JUGA: Kafe Digerebek, Kelakuan Pria Ini Membuat Petugas Gabungan Emosi

Pada karya-karya terbarunya, para pemerhati karya Nyoman Nuarta bisa menemukan ”amukan” eksplorasi artistik yang semakin memperlihatkan identitas sang seniman.

Tak heran, dalam karya terbaru, Nyoman Nuarta seperti sedang menyuarakan situasi kebatinan dalam dirinya.

”Dalam karya seni itu tidak ada kata ketinggalan zaman kalau karya itu bagus,” ucap seniman patung Jalesveva Jayamahe yang terkenal itu.

Nyoman juga mengaku gelisah seperti semua orang lainnya di masa pandemi yang seperti tidak ada akhirnya ini.

”Pertanyaannya akan sama, kapan ini akan berakhir. Tetapi kalau kita terus bertanya, tentu tidak akan mendapatkan jawaban. Karena saya seorang seniman, maka jawaban saya ada pada karya-karya ini. Setidaknya lewat keindahan kita bisa menghadirkan kebahagiaan,” papar Nyoman.

CEO Linda Gallery Ali Kusno Fusin yang hadir juga tidak henti memuji seniman yang baru saja memenangkan sayembara desain Istana Kepresidenan untuk Ibu Kota Baru Kalimantan Timur itu.

”Kita harus bangga, Indonesia punya Pak Nyoman Nuarta. Karya seninya sudah dikenal dunia. Garuda Wisnu Kencana itu karya patung terbesar di dunia, dua kali besarnya dari Patung Liberty di Amerika,” pujinya.

”Dimulai dari Beijing, nanti karya seni Nyoman Nuarta juga akan dipamerkan di museum Shanghai dan Guangzhou,” tambah Linda Ma, yang juga CEO Linda Gallery.

“Market Tiongkok sangat besar, ekonominya juga bertumbuh pesar, ini adalah kesempatan bagi seniman Indonesia untuk lebih dikenal kolektor seni Tiongkok,” pungkasnya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler