Bersama Pengusaha se-Jatim, Erick: Sudah Saatnya Kita Berdiri Sejajar dengan Asing

Sabtu, 18 Juni 2022 – 03:35 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu para pengusaha se-Jatim, Indonesia Link di Royal Tulip Darmo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/6/2022). Foto: Dok. Humas BUMN

jpnn.com, SURABAYA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak para pengusaha membangun ekosistem terpadu dengan BUMN dalam pengembangan ekonomi Indonesia.

Erick menyebut Indonesia saat ini tengah dalam momentum bagus dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi pasca-Covid-19.

BACA JUGA: Erick Thohir Cukup Menarik, Layak Jadi Kuda Hitam

“Kita punya fondasi pertumbuhan ekonomi yang kontinu dan tidak banyak negara yang punya kesempatan ini,” ujar Erick Thohir saat bertemu para pengusaha se-Jatim, Indonesia Link di Royal Tulip Darmo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/6/2022).

Dalam kesempatan tersebut, mantan Presiden Inter Milan itu juga memaparkan peluang dan prospek usaha Indonesia pasca-2024.

BACA JUGA: Mendag Zulhas: Pengusaha Tolong Dengarkan Keluhan Masyarakat

Erick mengatakan BUMN tidak bisa sendirian menjaga dan meningkatkan tren positif tersebut, melainkan perlu dukungan para pelaku usaha.

Dia menyampaikan perubahan zaman memberikan tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Beri Kiat Sukses Jadi Pengusaha Era Kekinian Kepada Mahasiswa

Dari sisi geopolitik, ucap Erick, banyak negara mulai melakukan proteksi pangan, energi, dan sektor kesehatan untuk rakyatnya sendiri. Kondisi pandemi menjadi alasan utama bagi sejumlah negara dalam melakukan proteksi.

“Jadi, yang namanya era globalisasi sekarang berubah, mulai bicara diri sendiri. Kita harus mulai merajut yang namanya regionalisasi. AS, China, dan India dengan jumlah penduduk dan ekonomi yang besar. Jadi, regional sendiri, termasuk Indonesia,” ucap Erick.

Erick menyebut saat globalisasi mulai terintervensi, maka Indonesia harus mulai memikirkan regionalisasi, yang mana harus berdaulat dan punya peta jalan sendiri.

Dia menyampaikan tantangan berikutnya ialah faktor lingkungan yang mana perubahan iklim menjadi fokus utama pemerintah.

Kemudian juga optimalisasi bonus demografi agar menjadi bahan bakar bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.

“Lalu kita tahu ada digitalisasi yang mengubah landscape ketenagakerjaan dan dunia usaha secara kompleks. Kita sebagai bangsa mulai harus berdaulat mandiri dengan membangun ekosistem bersama, antara BUMN, swasta, UMKM,” kata Erick.

“Yang bisa disinergikan dan dikolaborasikan, harus dilakukan. Sudah saatnya kita berdiri sejajar sama asing,” kata Erick lagi.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler