Bersenang-senang Di Champions Festival

Sabtu, 25 Mei 2013 – 04:37 WIB
Suasana Gembira Para Suporter Bayern Muenchen Berbaur Dengan Fans Dortmund di Champions Festival 2013. Foto: UEFA
SETIAP perhelatan Liga Champions selalu ada area yang dikhususkan bagi para fans. Area itu dibuat agar fans ikut merasakan atmosfer perhelatan final kejuaraan antarklub Eropa tersebut.

Dua kali dalam tiga musim terakhir London menjadi kota penyelenggara final Liga Champions. Dua tahun lalu di Wembley, mereka menjadi host final Barcelona versus Manchester United. Nah, musim ini Wembley kembali mendapat giliran karena merayakan ulang tahun FA ke-150. Bedanya, tim yang bertanding adakah duo Jerman, Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund. 

Meski dua final dalam tiga musim terakhir dihelat di stadion yang sama, tapi untuk arena Champions Festival-nya berbeda.  Dua tahun lalu Hyde Park menjadi tempat menampung para fans yang ingin menikmati atmosfer Liga Champions. Tahun ini arena bersenang-senang itu pindah ke Stratford. Tepatnya di International Quarter yang berada satu kompleks dengan Queen Elizabeth Olympic Park.
     
Seperti dua tahun lalu, berbagai permainan dan pernik-pernik terkait Liga Champions tersaji di arena ini. Warga lokal pun sangat antusias mendatangi arena UEFA Champions Festival. Sejak dibuka mulai pukul 12 siang kemarin waktu setempat, ribuan warga langsung menyerbu ke arena. Sebetulnya, ajang UEFA Champions Festival sudah dimulai sejak Kamis lalu (23/5).
     
Tetapi, atmosfer pada hari pertama lebih bernuansa perempuan.  Sebab, saat itu memang bersamaan dengan final Liga Champions wanita yang dimenangkan klub Jerman Wolfsburg.  Sesi pertama festival diisi coaching clinic oleh duta Liga Champions wanita Faye White. 
     
Baru pada hari kedua atau kemarin nuansa Liga Champions dan permainannya mulai terasa. Di arena festival ini, memang banyak permainan yang mengundang minat fans. Misalnya menendang penalti menaklukkan robo keeper atau kiper robot. Permainan ini sangat diminati karena robot tersebut sangat piawai membaca arah bola. Bagi penendang yang bisa menjebol gawang, akan mendapat poin tinggi yang nantinya bisa mendapatkan hadiah berupa jersey.
     
"Ini sangat menyenangkan. Saya seperti pemain bola profesional yang tengah menaklukkan kiper Petr Cech (kiper Chelsea)," kata James Edward, salah seorang pengunjung festival.
     
Selain menyenangkan, ajang ini dinilai bisa menjadi sarana pelampiasan.  "Ya, kami kecewa karena sebagai tuan rumah hanya bisa jadi penonton," ujarnya.
     
Selain permainan, pengunjung juga bisa berfoto dengan trofi Liga Champions.  Trofi tersebut ditempatkan di sebuah podium, dan pengunjung yang akan berfoto terlebih dahulu menaiki tangga layaknya pemain yang baru saja memenangi laga final.
     
Nuansa Liga Champions makin kental dengan adanya museum Champions. Di museum tersebut, pengunjung bisa menyaksikan perjalanan ajang antarklub Eropa tersebut sejak 1956 hingga musim lalu.  Tak hanya foto dan jersey mantan bintang-bintang Liga Champions, tapi di museum ini juga disuguhi tayangan live perjalanan Liga Champions sejak edisi pertama hingga musim lalu.

Tetapi, yang paling banyak disajikan adalah kiprah dua finalis musim ini.  Road to final Bayern dan Dortmund disajikan lengkap, plus rekaman pertandingan mereka sejak fase grup hingga semifinal. (*/ham)








)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan Ingin Bersepeda di Eropa Lagi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler