jpnn.com - Bank Jabar Banten (BJB) mengambil peran dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digulirkan pemerintah.
Sebagai salah satu bank penyalur kredit modal kerja andalan khususnya bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Bank BJB mendukung penuh program PEN dengan menjalin sinergi demi penguatan kelembagaan dalam menghadapi ketidakpastian selama masa pandemi.
BACA JUGA: Optimisme Bank BJB Sambut Kebijakan BI Pangkas Suku Bunga
Untuk itu pula Bank BJB menandatangani penjaminan kredit modal kerja dengan PT Jamkrindo dan PT Askrindo, Selasa (7/7). Melalui kesepakatan kerja sama itu, Jamkrindo dan Askrindo menjadi penjamin kredit modal kerja Bank BJB.
Selanjutnya dana kredit modal kerja sebagai upaya menstimulasi perekonomian nasional yang dikeluarkan oleh Bank BJB akan dijamin pihak Jamkrindo dan Askrindo.
BACA JUGA: Bank BJB Gelar Berbagai Program Menarik Bagi Nasabah di Tengah Pandemi Covid-19
Sebagai bentuk simbolisasi formal, Bank BJB menyalurkan kredit modal kerja sejumlah Rp 110 juta kepada nasabah UMKM yang menjalankan usah toko reklame dan toko tas. Penyaluran kredit modal kerja itu menandai berlakunya penjaminan oleh Jamkrindo dan Askrindo.
Menurut Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, pihaknya memang menjadikan UMKM sebagai salah satu sektor fokus penyaluran pembiayaan. Terlebih, situasi pandemi COVID-19 serta-merta membuat geliat usaha kecil meredup.
BACA JUGA: Terus Tumbuh di Saat Pandemi, Bank BJB Siapkan Strategi Ekspansi
"Sektor UMKM adalah tulang punggung utama yang menopang tegaknya perekonomian nasional. Dorongan terhadap pelaku usaha mikro harus menjadi prioritas terutama dalam situasi yang penuh tantangan seperti saat ini,” ujarnya.
Di sisi lain, sambung Yuddy, perlu ada distribusi tugas dan tanggung jawab agar strategi pemulihan berjalan komprehensif. “Karena itu, Bank BJB sangat mendukung penuh sinergi penguatan antar-lembaga dalam rangka penguatan jaring pengaman di berbagai lapisan demi menjamin kelancaran pemulihan ekonomi yang menjadi harapan semua orang," kata Yuddy.
Sebelumnya, kedua perusahaan pelat merah itu resmi ditunjuk pemerintah sebagai penjamin. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah memberikan penjaminan kredit modal kerja untuk UMKM sebesar Rp5 triliun kepada dua BUMN tersebut.
Langkah penjaminan itu merupakan salah satu strategi pemulihan ekonomi yang ditekankan pemerintah, khususnya dalam memulihkan denyut nadi para pelaku UMKM yang menjadi salah satu kelompok paling terdampak pandemi COVID-19. Berdasarkan perjanjian, jumlah plafon kredit yang dapat dijamin pada program ini adalah hingga Rp 10 miliar dengan tenura pinjaman hingga tiga tahun.
Program itu merupakan seri lanjutan dari agenda PEN yang digulirkan pemerintah. Sebelumnya, pemerintah juga telah menginstruksikan program relaksasi kredit yang salah satunya difokuskan untuk menopang UMKM guna mempercepat langkah pemulihan ekonomi nasional yang saat ini masih terhantam wabah.(ikl)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Antoni