BANGKOK - Sekitar 70 orang warga negara Thailand ditahan pihak berwenang di Myanmar. Penyebabnya, karena warga Thailand berbondong-bondong masuk Myanmar dan membuka lahan untuk perkebunan karet dan sawit.
Para tentara Myanmar merazia pemukiman liar warga yang masuk ke negara tersebut dari Provinsi Ranong di Thailand selatan dan bekerja di perkebunan gelap yang berlokasi di hutan lebat yang termasuk wilayah Myanmar. Militer Thailand mengatakan, mereka telah memulai negosiasi dengan pihak Myanmar untuk mengatur pemulangan para wanita dan anak-anak dan menyediakan akses pelayanan medis untuk para warga yang ditahan.
“Kami sudah berbicara semalam dan mereka semua dalam keadaan selamat,” kata Kolonel Pornsak Poolsawad dari Komite Perbatasan Thailand-Myanmar, Jumat (6/7). Menurutnya, warga yang ditangkap telah beberapa kali menghiraukan peringatan pihak berwenang Myanmar yang meminta mereka meninggalkan area tersebut.
Wakil Perdana Menteri Thailand, Yutthasak Sasiprapa, meyakini semua warga yang ditahan Myanmar akan segera dibebaskan. Yutthasak juga menyebut segala persoalan yang terkait dengan penahanan warganya akan segera dituntaskan.
Meski militer Thailand secara resmi mengumumkan ada 70 warga negeri gajah putih itu yang ditahan Myanmar, namun diyakini jumlahnya jauh lebih banyak. Bahkan media di Thailand menyebut jumlah warga yang ditahan mencapai angka 500.(afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Diusir dari Apartemen, Nekad Umbar Peluru
Redaktur : Tim Redaksi