Angie -sapaan Angelina- lantas mengawali pertanyaan dengan suara lirih. "Bu Rosa, apakah ibu masih ingat usulan anggaran itu, apakah masuk dalam APBN murni, atau APBNP?" tanya Angie pada Rosa. Saat itu suaranya terisak.
Namun Rosa hanya menjawab singkat. "Saya lupa, Bu," kata Rosa ke Angie.
Jawaban Rosa itu membuat tangis Angie pecah. Beberapa pertanyaan yang kemudian dilontarkan Angie dijawab Rosa singkat dan terkadang berbelit-belit, sehingga membuat janda mendiang Adjie Massaid itu harus bertanya beberapa kali lagi.
Ketua majelis hakim, Sudjatmiko, menyarankan Angie untuk menarik nafas panjang dan mengendalikan emosinya. Ia sempat meminta Angie mengulang pertanyaannya pada Rosa, tanpa diselingi tangis. "Silakan terdakwa mengontrol emosi, sehingga bisa konsentrasi terhadap jalannya sidang," kata Hakim.
Pada persidangan itu Angie bertanya ke Rosa tentang awal mula perkenalan keduanya. Sebab dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Rosa, perkenalannya dengan Angie sudah sejak 2009.
Sementara Angie beranggapan perkenalannya dengan Rosa justru pada 2010 di Hotel Sultan, Jakarta. "Di catatan Bu Yulianis juga ada namanya saya tahun 2009. Saat itu kan saya belum mengenal bu Rosa. Kenapa bisa ada nama saya?" kata Angie.
Rosa mengaku, kemungkinan ada salah pencatatan nama. Ia juga membenarkan bahwa ia dan Angie baru berkenalan pada tahun 2010 saat akan menggiring usulan anggaran proyek dari Kemendiknas.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan KPK Diminta Jaga Wibawa Institusi
Redaktur : Tim Redaksi