SEATTLE - Para pemain Development Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2011 langsung turun ke lapangan pada hari pertama di Seattle Selasa (1/11)Setelah makan siang, mereka melakoni latihan di International Full Gospel Fellowship Gymnasium
BACA JUGA: Akibat Selebrasi Remas Bokong
Tidak ada materi beratBACA JUGA: Ambil Alih Saham PT MMIB
Pelatih kepala tim putrid DBL All-Star Xaverius Wiwit Agus Cahyono mengatakan, udara dingin Seattle yang mencapai 11 derajat Celcius menjadi masalah besar bagia hampir semua pemain
BACA JUGA: Mourinho Bikin Film Dokumenter
"Dalam dua hari terakhir pemain sama sekali tidak melakukan latihanOleh karena itu saya menekankan untuk pengembalian kondisi fisik anak-anakSentuhan dan respon pada bola juga menjadi perhatian utama," katanya
Memang, karena udara dingin, gerakan para pemain masih sangat kakuMereka beberapa kali menggigil kedinginanBintang tim putri DBL All-Star Felicia Clarissa mengaku hanya mengeluarkan setetes keringat meski sudah pemanasan lebih dari 15 menit
"Dingin bangetSebetulnya kondisi tidak masalah, saya merasa fitTetapi ya itu, pemanasannya susah," kata pemain asal SMA Santo Aloysius Bandung tersebut
Meski demikian, hal itu tak melunturkan semangat para pemainMereka justru terpacu untuk menaklukkan hawa dinginCenter tim putrid DBL All-Star Lophy Mora Christya menegaskan, mau tidak mau dia harus memaksa diri agar maksimal saat menjalani laga ekshibisi melawan Rainer Community Center hari ini
"Memang keringat susah banget keluarnyaBadan juga kakuNamun, saya yakin pada latihan kedua dan ketiga semuanya akan berubah," kata pemain asal SMA Karangturi Semarang itu
"Setelah latihan, tim DBL All-Star mendapatkan kesempatan bermain gameLawannya adalah tim basket Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias)
Hasilnya, tim DBL All-Star menang telakTim putra unggul 63-30 dalam empat kuarter waktu kotorSedangkan tim putri menang jauh 48-2 dalam dua babak yang masing-masing berlangsung selama 15 menit waktu kotor
Laga ini memang lebih banyak senang-senangnyaSebab, dari segi skill dan teknis bermain, tim DBL jauh di atas PermiasMeski begitu, Xaverius Wiwit menganggap laga itu penting
"Kemampun bertahan Permias yang di bawah kita membuat pemain harus lebih eksplorasi lagi dalam melakukan offenseKarena perbedaan cuaca dari Indonesia, para pemain harus berusaha tiga kali lipat lebih keras," urai pria yang juga asisten pelatih tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Tengah itu.
Pendapat Wiwit diamini oleh Cassiopeia ManuputtyMenurutnya, laga melawan Permias menjadi warningSebab, pada kuarter pertama DBL All-Star sempat tertinggal 10-13"Kami harus secepatnya menemukan bentuk permainan terbaikSemoga kawan-kawan segera bisa melawan hawa dingin dan mengatasi jet lag," kata guard tim putri DBL All-Star itu(nur/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ronaldo Salah Pencet, Foto Panas Menyebar
Redaktur : Tim Redaksi