Bertemu Anak Berhadapan Hukum, Tutur Semangat Bu Risma Disambut Antusias

Jumat, 10 September 2021 – 15:25 WIB
Bu Risma bertemu anak berhadapan hukum di Balai Handayani, Jakarta. Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Bu Risma sapaan karipnya bertemu dengan anak-anak berhadapan dengan hukum di balai Handayani Jakarta. Kedatangan Menteri Sosial itu disambut antusias.

Pada kunjungannya tersebut, Mensos memberikan motivasi kepada anak-anak yang memperoleh rehabilitasi karena berbagai sebab. Ia mengingatkan agar mereka menata hidup lebih baik.

BACA JUGA: Strategi Kemensos Melindungi Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19

Mensos mempertanyakan kepada mereka, jika hidup kita berkaitan dengan masalah dan hukum, manusia akan kehilangan jatidirinya. Mensos juga meminta mereka membayangkan resiko yang dihadapi, seperti terkena penyakit HIV/AIDS, atau masuk penjara.

Mensos mengajak mereka hidup lebih baik. "Bisakan kalian berubah? Bisakan kalian berubah? Kalian pasti bisa,” kata Bu Risma di Balai Handayani Jakarta (10/09).

BACA JUGA: Kemensos Update Data Per Bulan, Daerah Diminta Tingkatkan Akselerasi dan Akurasi

Mensos menyakinkan kepada anak-anak bahwa tidak ada orang yang bodoh atau pintar, yang ada hanya orang yang malas dan rajin. "Kalian merupakan kebanggaan Ibu, apabila ada yang tanya kalian anak siapa? Jawab dengan lantang bahwa kalian adalah anak saya, anak Ibu Risma,” kata Mensos.

Mensos juga mengunjungi anak korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) RR (14), anak perempuan asal Tasikmalaya dari keluarga tidak mampu.

BACA JUGA: Kemensos Salurkan 428 Alat Bantu Penyandang Disabilitas di Jabar

RR terpaksa meninggalkan kampung halamannya karena desakan ekonomi keluarga.

Lalu dia ditawari bekerja oleh seseorang kafe di Bogor, namun kenyataannya ia dijual oleh laki-laki anggota sindikat perdagangan orang.

RR dipaksa melayani laki-laki dengan imbalan Rp 300 ribu. Namun dia hanya menerima Rp 100 ribu, sisanya dipotong anggota sindikat.

Di Balai Handayani kondisi psikologisnya dipulihkan serta diberikan keterampilan kewirausahaan.

Saat ini kondisi RR sudah lebih tenang dan telah mendapatkan beberapa treatment kesehatan maupun psikososial.

Mensos juga bertemu dengan dua anak lainnya yang merupakan anak korban jaringan terorisme. Satu di antaranya merupakan korban sandera kelompok teroris Abu Sayyaf.

Kepada anak-anak kurang beruntung tersebut, Mensos membangkitkan rasa percaya diri mereka agar sukses di kemudian hari. Untuk mereka yang tertarik dengan keahlian tertentu seperti menjahit, Mensos mengarahkan mereka untuk dapat belajar dan berusaha untuk mengasahnya.

"Ayo yang tertarik dengan menjahit kita belajar jahit, kita usaha. Suatu saat kalau kalian pintar, ibu akan sekolahkan kalian jadi perancang mode atau yang lainnya," kata Mensos.

Diakhir kunjungannya, Mensos menyambangi Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Bambu Apus untuk mencicipi kuliner yang ada. Mensos berharap bahwa SKA di Bambu Apus dapat terus berkembang mengingat tempat yang cukup strategis dengan suasana yang nyaman.

Mensos didampingi Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, Direktur RSKP Napza Victor Siahaan, Sekretaris Ditjen PFM Beni Sujanto, Kepala Balai Panasea Isye Sri Rahayu, Kepala Balai Melati Romal Uli Sinaga, Kepala Balai Handayani Hasrifah Musa. (jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler