Bertemu Ganjar, Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso Sampaikan Permintaan Khusus

Selasa, 14 September 2021 – 17:52 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo bertemu Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons positif usulan para pedagang mi dan bakso yang akan berjualan dengan stiker dan syarat sudah divaksin.

Menurutnya, dengan begitu para pedagang terproteksi sehingga ekonomi bisa berjalan.

BACA JUGA: Pak Ganjar Sesalkan Ada Anak Masuk Sekolah Tanpa Pakai Masker

Hal itu disampaikan Ganjar, usai meninjau sentra vaksinasi yang digelar oleh Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Indonesia di Mal Tentrem Semarang, Selasa (14/9).

Ganjar mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh pengurus Papmiso.

BACA JUGA: Betapa Bangganya Ganjar Memakai Pakaian Adat dari Masyarakat Tobelo

“Papmiso itu punya ide ternyata dia menggerakkan anggotanya pedagang mie dan bakso untuk mau vaksin, menarik lho tempatnya di mal lagi,” kata Ganjar.

Ganjar yang didampingi oleh pengurus dari Papmiso Indonesia bertanya soal ide atau usulan dari Papmiso terhadap kelangsungan ekonomi dari pedagang mi dan bakso.

BACA JUGA: Ganjar Terkejut Disuguhi Pong Blosok

“Ternyata idenya bagus, satu kasih stiker aja Pak. Nanti kalau mereka pedagang-pedagang baksonya melanggar, mereka yang menghukum, tutup. Ini bagus,” kata Ganjar.

Ganjar menilai usulan ini bagus untuk bisa mendisiplinkan para pedagang mi dan bakso juga bisa membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan (prokes) dan vaksin.

“Artinya di antara mereka akan membantu pemerintah mengedukasi baik para pedagangnya, karyawannya maupun pelanggannya,” kata Ganjar.

Dengan saling menjaga, lanjut Ganjar, maka ekonomi bisa bergerak. Tak hanya di industri besar saja, tetapi juga ekonomi kerakyatan.

Ganjar mencontohkan jika mal bisa buka dengan menginstall aplikasi Peduli Lindungi, maka pedagang mi dan bakso dimulai dengan cara konvensional.

“Kalau mal punya aplikasi Pedulilindungi. Lha warung bakso? Emang mau dipasang itu? Kalau nanti suatu ketika memang kita harus mengarah ke sana setidaknya memulai. Bisa dimulai, nah sebelum digital ya kita dimulai lah dengan cara-cara konvensional. Konvensionalnya eling-ngelingke (saling mengingatkan),” jelasnya.

Sementara itu, Sekjen Papmiso Indonesia Bambang Haryanto mengatakan vaksin untuk pedagang mi dan bakso di Jawa Tengah ini berlangsung dua hari.

Setidaknya ada 3.000 pedagang mi dan bakso, termasuk karyawan serta keluarganya yang divaksin.

“Ini sudah yang titik ke sepuluh, kami sudah mulai dari Jawa Barat, dan Provinsi Banten. Di sini targetnya 10.000 tapi kami dapat alokasinya 3.000,” kata Bambang.

Tujuan vaksin untuk pedagang mie dan bakso ini, lanjut Bambang, semata-mata untuk menggerakan ekonomi kerakyatan. Pihaknya menilai, pedagang mi dan bakso masuk kategori kelompok rentan.

“Tujuannya untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan yang hari ini belum dilakukan oleh pemerintah, makanya ini kami sebagai asosiasi mendorong. Supaya teman-teman sebagai pelayan bakso harus divaksin dulu,” katanya.

Terkait dengan idenya yang disetujui, tidak lepas dari keinginan Papmiso untuk mendisiplinkan dan memberikan keamanan serta kenyamanan untuk pedagang dan konsumen.

“Kami usulkan ke Pak Gubernur tadi pedagang bakso yang sudah divaksin akan kami kasih stiker. Stiker itu (syarat) dia boleh memulai (jualan) dengan prokes, kalau dia melanggar prokes ya kami akan tarik stikernya,” pungkasnya Bambang. (flo/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler