jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan kehormatan Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Rusia Valentina Matviyenko di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Rabu, (12/11). Dalam pertemuan ini, Wapres mengaku membahas berbagai kerjasama dengan Rusia.
"Mengunjungi Indonesia untuk mempererat hubungan. Sejak dulu kita punya hubungan yang baik di politik, perdagangan dan inovasi. Lagi follow up bermacam-macam kerjasama," ujar Wapres.
BACA JUGA: YAMAHA VIXION 2011: Eurofighter is My Identity
Sementara itu menurut Matviyenko dalam pertemuan itu pihaknya membahas kesempatan untuk meningkatkan kerjasama perekonomian antara kedua negara.
"Kami berencana untuk meningkatkan perdagangan antara Rusia dan Indonesia sampai USD 5 miliar," ujar Matviyenko.
BACA JUGA: Jokowi Minta Lima Komoditas RI Masuk Daftar Development Goods
Selain itu, ujarnya, delegasi juga membahas keikutsertaan pengusaha-pengusaha Rusia dan pelaksanaan proyek besar di bidang ristek. Khususnya pembangunan jalur kereta api di Pulau Kalimantan dan pembangunan pabrik aluminia di Indonesia.
"Kita juga membahas untuk meletakkan sistem-sistem satelit Rusia di Indonesia juga kesempatan keikutsertaan Rusia dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir," kata Matviyenko.
BACA JUGA: TOYOTA YARIS 2010: Yaris of the future
Dalam bidang militer, Matviyenko menyatakan Rusia dan Indonesia bekerjasama pemberantasan teroris internasional. Indonesia menurutnya, adalah, mitra terbaik Rusia di kawasan Asia Pasifik. Rusia, juga diakuinya, tertarik pada program poros maritim yang akan dilaksanakan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Rusia, tegasnya, siap membantu pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan poros maritim tersebut.
"Kami lihat sangat tertarik prakarsa Presiden Indonesia Joko Widodo untuk membangun Indonesia sebagai poros maritim di kawasan Asia Pasifik. Ini pasti mendorong perluasan kerja sama di kawasan Asia Pasifik. Di mana Rusia dan Indonesia adalah bagian dari kawasan ini," tandas Matviyenko. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: Harga Minyak Dunia Turun, BBM Jangan Naik
Redaktur : Tim Redaksi