JAKARTA--Menteri BUMN Dahlan Iskan akan mencoba lagi mobil listrik Ahmadi, Selasa (17/7). Dia mengaku berbuat kesalahan tadi pagi (Senin, 16/7).
"Terlalu main-main dengan pedal gas yang membuat boros pemakaian listriknya sehingga saat tiba di Jalan Thamrin Jakarta listriknya habis," ujarnya.
Dahlan berangkat dari Depok Senin (16/7) pagi dengan kondisi listriknya tidak sampai separo. Tapi dia pikir cukup untuk perjalanan 50 kilometer dari Depok ke BPPT di Jalan Thamrin.
"Ternyata kurang satu kilometer lagi mobil kehilangan daya. Saya tidak mengira listriknya habis karena indikatornya masih menunjukkan belum habis. Ternyata indikatornya kurang bekerja normal," katanya.
Sebetulnya, lanjut Dahlan, dia sudah curiga ketika sudah menempuh jarak 30 km. Ketika tiba di Pancoran, indikatornya menunjukkan listrik tidak berkurang. Ternyata indikatornya belum bekerja dengan baik.
"Karena itu saya minta Dasep Ahmadi untuk menyempurnakan itu. Ini bukan kekurangan yang berat. Besok sore sudah bisa saya coba lagi. Sekalian menyempurnakan sistem rem dan AC-nya," tuturnya.
Dahlan mengaku bersalah karena waktu mencoba Senin pagi sering menghentak-hentakkan gas. Meski tujuannya untuk menguji daya tariknya semaksimal mungkin. Tapi cara seperti itu ternyata membuat pemakaian listrik sangat boros.
"Besok sore kesalahan itu tidak akan saya ulangi. Tiap hari saya akan terus mencobanya untuk jarak sejauh mungkin. Sampai mobil ini benar-benar sempurna. Tidak boleh mundur dan tidak boleh gagal. Harus bisa," katanya optimis.
Diceritakannya, waktu berangkat dari Depok sebenarnya semuanya lancar. Daya powernya cukup. Setirnya juga nyaman. Waktu melewati Lenteng Agung dia memacunya sampai kecepatan 70 km/jam lebih. Dahlan tidak punya kesempatan memacunya lebih dari itu karena jalan raya menuju Jakarta pada jam-jam 09.00 WIB ruwetnya bukan main.
Bahkan ketika memasuki Pasar Minggu mulailah kemacetan. Lebih macet lagi ketika berada di sepanjang Jalan Pasar Minggu Raya sampai Pancoran. Tapi semua itu tidak ada masalah. Memasuki Jembatan Semanggi juga sangat lancar.
Para wartawan yang berada di dua mobil yang mengikuti mobnal listrik juga terus menyorot dengan kamera mereka.
Kecurigaan muncul saat menjelang Bundaran Hotel Indonesia. Tinggal satu kilometer lagi menjelang BPPT. Di Bundaran HI mobil melambat. Ahmadi yang berada di sebelah Dahlan juga tidak tahu apa penyebabnya.
"Mestinya tidak akan terjadi. Tapi sama sekali tidak ada kecurigaan akan habisnya listrik. Indikator masih hijau, bahkan relatif masih tidak berkurang. Kami terlalu percaya pada indikator itu," terangnya.
Setelah bundaran HI Dahlan meminggirkan mobilnya. "Bukan mogok. Saya ingin ada pemeriksaan. Hasilnya: tidak ada yang salah. Mobil saya jalankan lagi tapi amat pelan," cetusnya.
Akhirnya tepat di pintu masuk BPPT mobil tidak bisa jalan lagi. Listriknya benar-benar habis! Rencananya Dahlan berhenti di BPPT untuk mengikuti pertemuan dengan Dewan Riset Nasional. Tapi apa boleh buat. Dari pintu depan dia jalan kaki ke ruang pertemuan.
"Coba saja saya tidak buru-buru ke Halim (untuk mengikuti Presiden SBY ke Solo, red) saya akan coba lagi malam ini (Senin malam) setelah listrik diisi lagi penuh. Tapi karena malam ini saya di Solo, baru Selasa sore besok saya punya waktu mencoba lagi. Kesimpulan saya, mobil ini menjadi masa depan kita!," pungkasnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barcode Digital untuk Kenali Sapi
Redaktur : Tim Redaksi