Menurut Ruly, sebelumnya Komisi X sudah mendapat masukan dari beberapa pihak seperti PT Liga Indonesia, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) dan beberapa klub lainnya. Sebagai tindak lanjut, imbuh dia, maka masalah tersebut juga akan dibicarakan dengan Menpora. "Kita akan bicarakan dengan Menpora. Rencananya besok," kata Rully, kepada JPNN, di Jakarta, Rabu (18/1).
Dikatakan Ruly, jika pertemuan itu terlaksana, diharapkan Komisi X mendapatkan penjelasan lebih lengkap masalah yang sebenarnya terjadi di PSSI dari Menpora sebagai mitra Komisi X.
"Kita minta Menpora menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di PSSI," tambahnya.
Ruly menegaskan, Komisi X tidak akan mencampuri urusan internal PSSI dan tidak akan melakukan intervensi kepada otoritas sepakbola tersebut. "Karena mereka punya keanggotaan," kata politisi Partai Golkar itu.
Disebutkan, soal adanya usulan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk menggantikan kepengurusan Djohar Arifin bukanlah urusan Komisi X. "KLB itu urusan anggota PSSI, mereka punya statuta dan ada persyaratan bagaimana KLB, bagaimana menegakkan organisasi, yang penting penting kita ngawal jangan sampai bertindak di luar statuta. Kita mengawal saja supaya positif sesuai ayuran main," tegasnya.
Ditanya soal wacana penghentian anggaran oleh DPR karena kisruh berkepanjangan di PSSI, Rully menegaskan itu bisa saja dilakukan. "Oh, bisa saja. Kenapa tidak? Kalau dibintangi saja sudah berhenti itu," pungkas Rully.
Sebelumnya diberitakan, kisruh sepakbola Indonesia yang semakin semrawut dan timbul dualisme kompetisi membuat Komisi X DPR RI yang mengurusi anggaran sepak bola Indonesia berang.
"Saya dulu salah satu orang yang memperjuangkan agar anggaran sepak bola cair. Tapi dengan kondisi sepak bola saat ini, lebih baik anggaran sepak bola distop sekalian," jelas Djamal Azis, anggota Komisi X DPR RI dalam acara diskusi sepak bola bertema Tinjauan KLB dari Sisi Hukum Olahraga di Jakarta, kemarin.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Bentuk Tim Terdahsyat
Redaktur : Tim Redaksi