jpnn.com, YOGYAKARTA - Datanglah ke Gunung Api Nglanggeran, Yogyakarta pada Rabu (10/5). Naiklah ke puncak dan Anda tak hanya akan melihat keindahan alam sekitar. Pada hari itu, Anda pun bisa bersama-sama warga untuk mengekspresikan rasa syukur terhadap anugerah dari Tuhan.
Ya, pada hari itu, warga Desa Nglanggeran, menyampaikan wujud syukur itu dalam sebuah atraksi budaya berupa pentas seni tradisi di Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran.
BACA JUGA: Menpar Arief Yahya : Angkasa Pura-1 Sempurna!
Pentas seni atas selesainya pembangunan Pendopo di Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran itu dilakukan Rabu (10/5). Persiapan untuk hal itu sudah mulai mereka lakukan sejak Minggu (7/5). Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran Mursidi bersama sejumlah warga melakukan pembersihan dan penataan lokasi.
Acara besok dimulai usai zuhur. Ada pentas seni jathilan dan makan bersama. Jathilan dimainkan oleh Kelompok Turangga Sakti dan Kudho Wirama. "Semua ini sebagai wujud syukur kami pada Tuhan. Juga terima kasih kami pada warga masyarakat," jelas Sekretaris Pokdarwis Nglanggeran Sugeng Handoko.
BACA JUGA: Menpar Arief Lanjutkan Roadshow Air Connectivity ke AP I Ngurah Rai Bali
Usai naik di puncak Gunung Api Purba, Anda bisa beristirahat di homestay yang ada di sekitar Nglanggeran. Sehingga pada Kamis (11/5), saat hari libur, bisa melanjutkan eksplorasi di desa wisata ini. Homestay yang ada cukup bagus untuk beristirahat. Kamar bersih, toilet bersih dan pemilik rumah ramah.
BACA JUGA: Target Wisman Melonjak, Cross Border Events Harus Diperbanyak
Dengan menginap di homestay Anda bisa berinteraksi dengan masyarakat. Masak bersama mempersiapkan makan malam atau makan siangnya. Lalu makan bersama-sama anggota keluarga pemilik homestay.
Kegiatan budaya seperti ini, jika dipromosikan dengan baik, akan menghasilkan impact wisman yang bagus. Karena itu harus dipromosikan sesuai dengan originasi atau negara asal wisman itu. "Ke depan, perhatikan DOT, Destination Origination Timeline," kata Arief Yahya.
Destinasi, dihidupkan dengan calender of events yang terjadwal dan pasti. Jangan maju mundur, karena begiti dipromosikan, ada yang sudah booking dan payment, akan merepotkan travellers. Originasi dilihat dari peminat event dengaah destinasinya. "Timeline itu lihat mulai berapa hari, minggu, bulan sebelumnya, para travelller mulai search and share," tuturnya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempurnakan Dokumen Pelengkap agar Danau Toba Jadi Geopark UNESCO
Redaktur : Tim Redaksi