Bethsaida Hospital Hadirkan Fasilitas Bak Hotel, Alat Canggih Pertama di Indonesia

Senin, 22 April 2024 – 22:13 WIB
Bethsaida Hospital Gading Serpong melakukan beragam inovasi, peningkatan layanan dan fasilitasnya di tahun 2024 ini. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, SERPONG - Bethsaida Hospital Gading Serpong melakukan beragam inovasi, peningkatan layanan dan fasilitasnya di tahun 2024 ini.

Salah satunya melalui pengadaan peralatan diagnostik canggih dan pertama ada di Indonesia, yaitu CT Scan Revolution Apex Elite 512 Slice. 

BACA JUGA: Bethsaida Hospital Serang Mulai Beroperasi 2024, Terima Pasien BPJS 

Alat ini mampu menghadirkan gambaran organ tubuh dengan resolusi tinggi dengan detail terbaik untuk diagnosis yang tepat.

Selain itu, Mobile X-Ray AMX Navigate yang memungkinkan diagnosis pasien dengan kondisi non-transportable (pasien yang tidak dapat dipindahkan) dan telah dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). 

BACA JUGA: Raffles Hospital Singapura Sediakan Layanan Kesehatan Lebih Baik Bagi Pelanggan Indonesia

“Pembaruan fasilitas dan teknologi medis yang kami lakukan, bertujuan untuk memberikan diagnosis medis yang lebih tepat dan akurat, sehingga bisa meningkatkan angka kesembuhan pasien melalui penanganan medis yang sesuai dengan keluhan atau penyakit yang dialami," kata Dr. Pitono Yap, Direktur Bethsaida Hospital dalam konferensi pers Bethsaida Hospital's New Look, Senin (22/4).

Untuk pendukung tindakan operasi, Bethsaida Hospital juga menghadirkan alat C-Arm OEC Elite yang dapat memberikan visualisasi akurat dan tepat pada berbagai prosedur medis.

BACA JUGA: Siloam Hospitals Manado Siap Bantu Pasangan Kurang Subur, Tidak Perlu ke Luar Negeri

Ada juga Cath Lab Allia IGS 520 with Autoright yang memiliki sistem canggih dengan kecerdasan buatan (AI) untuk prosedur intervensi di berbagai bidang medis, mengoptimalkan kualitas gambar secara otomatis dan mengurangi paparan radiasi bagi pasien.

"Revitalisasi beberapa area pelayanan juga kami lakukan seperti di area Main Lobby, yang kini memiliki konsep layaknya hotel bintang lima dengan area-area pelayanan khusus dan kapasitas ruang tunggu yang luas juga nyaman," lanjutnya. 

Lobby utama juga dilengkapi dengan teknologi digital, yaitu Interactive Digital Kiosk untuk pendaftaran mandiri pasien rawat jalan. Lalu adanya area VIP Lounge dengan ruang tunggu eksklusif yang memiliki privasi tinggi dengan adanya akses Face Recognition di setiap pintu. 

Hadir pula empat Center of Excellence Bethsaida Hospital, yaitu Dental Center (Gigi & Mulut), Emergency & Heart Attack Center (UGD), Women Health Center (Kebidanan & Kandungan), serta Heart & Vascular Center (Jantung & Pembuluh Darah). 

Semuanya sudah memiliki pelayanan tersentralisasi mulai dari pendaftaran, pembayaran, farmasi, area ruang tunggu, area konsultasi, area perawatan dan dilengkapi dengan peralatan medis terkini, tenaga medis ahli, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.

"Hal ini membantu para dokter untuk memberikan penegakan diagnosis dalam memberikan penanganan yang tepat bagi pasien," ungkapnya.

Iwan A. Setiawan, selaku VP Bethsaida Hospital  menambahkan, pihaknya juga berkolaborasi bersama asuransi-asuransi rekanan. Apalagi dengan makin meningkatnya volume pasien dan tren kebutuhan akan penanganan penyakit yang kian spesifik. 

"Sehingga perlu adanya pusat layanan unggulan yang optimal dan fasilitas-fasilitas khusus lainnya," kata Iwan.

Norman Daulay, direktur yang menangani Pengembangan Bethsaida Hospital, menyebutkan seluruh proses pembangunan yang dilakukan sudah direncanakan sebaik mungkin dengan konsep yang matang. Bukan hanya untuk tujuan estetika, tapi juga dalam hal fungsi ruang serta optimalisasi sirkulasi untuk memastikan hasil yang dicapai dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh pasien dan pengunjung. 

"Konsep revitalisasi yang kami sediakan juga lebih menyerupai hotel dibandingkan dengan hospital pada umumnya," ungkapnya.

Sementara itu, M. Nawawi, Presiden Direktur PT. Bethsaida Hospital International, menjelaskan saat ini industri kesehatan di Indonesia semakin dituntut untuk berinovasi dan berkembang demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga makin sadar akan pentingnya kesehatan.

Apalagi beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa negara hingga 170 triliun per tahun karena tingginya angka masyarakat yang berobat keluar negeri.

"Ini jadi motivasi kami menyediakan layanan kesehatan termutakhir agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi keluar negeri untuk berobat," ucap Nawawi. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler