Bhima Yudhistira Optimistis Program Food Estate Bakal Berkembang Pesat, Begini Alasannya

Minggu, 11 April 2021 – 10:35 WIB
Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara. Foto Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan program food estate merupakan implementasi dari konsep revolusi hijau dan pengembangan lumbung pangan lainnya yang belum dikerjakan secara maksimal.

Menurut Bhima, program food estate bisa berkembang pesat karena sudah menggunakan sentuhan teknologi mekanisasi.

BACA JUGA: Dukung Food Estate Kalteng, 844 Alsintan Prapanen Digelontorkan Sepanjang 2020

"Pak Jokowi mulai belajar agar kesalahan dulu tidak terulang di hari ini. Jadi, saya kira, program food estate sudah berjalan dengan baik," kata Bhima dalam sesi diskusi virtual bersama Solopos.com, Jumat (9/4) kemarin.

Namun, lanjut Bhima, pengembangan food estate sebaiknya diperluas menjadi gerakan diversifikasi yang melibatkan semua masyarakat melalui penanaman pekarangan rumah secara masif.

BACA JUGA: Kementan Perkuat Koordinasi dan Benahi Infrastruktur Food Estate Kalteng

Dia menilai langkah ini penting dilakukan agar ketahanan pangan dapat terwujud secara kolektif.

"Paling penting adalah program ini meninggalkam jejak dan estafet yang berkelanjutan bagi masyarakat. Sebab tidak selamanya pemerintah membantu dan mendampingi petani. Jadi, diversifikasi ini harus dijawab juga oleh food estate," kata Bhima.

BACA JUGA: Luhut Dorong Kolaborasi di Food Estate Libatkan Kementan, PUPR dan Peneliti

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Tengah Munaji mengaku telah mendengar banyak kabar baik dari keberhasilan food estate, khususnya di Kalimantan dan Sumatera Utara.

Kabar baik itu yaitu peningkatan tanaman pangan, khususnya padi yang mencapai tujuh ton per hektare.

"Ada juga kabar yang menggembirakan tentang keberhasilan food estate di Humbang Hasundutan. Barangkali ini adalah jalan keluar agar bangsa ini bisa menekan impor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Bhima.

Sejak awal, Munaji menyakini program food estate bisa menjadi program percontohan yang memiliki tingkat keberhasilan di atas 80 persen. Apalagi, program tersebut dikerjakan dengan sentuhan teknologi serta dukungan benih dan bibit unggul.

"Pangan strategis yang berbasis Pajale (padi, jagung, kedelai) itu adalah komponen pangan yang sudah terkawal. Terlebih teknologi benih sampai pupuk juga sudah tersedia. Skali lagi saya kira ini adalah kabar baik karena panen padi dan horti sudah berjalan sangat bagus," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Hortikukultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan secara umum perkembangan food estate di Sumatera Utara terus mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Hal ini terlihat dari tingginya hasil produksi serta terbentuknya badan usaha koorporasi bersama.

Kelompok usaha bersama atau koorporasi ini bahkan dikelola langsung oleh para petani dan memiliki mitra yang lengkap dari offtaker, sehingga nanti mereka yang meneruskan keberlanjutan usaha ini.

"Pemerintah hanya akan mengawalnya sampai dua tahun. Ke depan petaninya yang akan mengelola dari hulu sampai hilir," katanya. (cr3/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler