Biar Kabinet Efektif, Ini Saran untuk Jokowi

Kamis, 28 Juli 2016 – 05:15 WIB
Presiden Joko Widodo bersama para menteri reshuffle jilid II. Foto: Biro Pers Kepresidenan

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat Muradi sumbang saran buat Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, ada empat hal yang bisa dilakukan Presiden Joko Widodo agar efektivitas kabinet bisa bekerja dengan baik. Pertama, komunikasi politik antara presiden dan partai pengusung maupun pendukung dapat diefektifkan. Terutama dengan PDI Perjuangan, terlebih karena Jokowi merupakan salah satu kadernya.

BACA JUGA: Politikus PDIP Ini Siapkan Jerat Hukum untuk Abraham Samad

"Penekanan komunikasi politik yang efektif tersebut juga bersandar pada penguatan komunikasi politik dengan partai politik pengusung lainnya," katanya, Kamis (28/7).

Dia menambahkan, mekanisme yang terbangun harus mencerminkan komunikasi politik yang bersandar pada penguatan kepercayaan. "Bukan sekadar bagi-bagi kekuasaan," tegasnya.

BACA JUGA: Lepas Jadi Menteri, Sudirman Said Pulang Kampung dan Dagang Telur

Kedua, pengawasan dan kontrol efektivitas langsung dari presiden. Terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan program prioritas yang bisa dijadikan pijakan untuk evaluasi dan pencapaian hal terkait.

Meski sejauh ini sudah dilakukan, kerap kali tidak cukup efektif dalam implementasi atas program tersebut. Salah satunya tentang pengendalian sembilan bahan pokok dan tata kelola penanganan mudik Lebaran lalu yang banyak pihak menganggapnya gagal.

BACA JUGA: Jabat Menteri 21 Bulan, Jonan: Terima Kasih Sekali

Ketiga, penekanan implementasi program yang berbasis pada Nawacita dan Trisakti agar dapat terukur serta mampu menjadikan penekanan program. Menurut dia, hal ini agar tidak sekadar berhasil dalam bentuk angka-angka semata tapi memang dirasakan publik secara langsung.

Apalagi daya tarik publik mendukung pemerintahan ini adalah pada komitmen kerakyatan yang terimplementasi dalam Nawacita dan Trisakti.

Meski, kata dia, publik juga merasa bahwa diangkatnya Sri Mulyani dikhawatirkan arah bandul politik pemerintahan cenderung menjauh dari pemerintahan populis yang menjadi ikon Jokowi-JK.

Keempat, keberhasilan pemerintahan ini juga berpijak pada konsentrasi sejumlah menteri dalam menjalankan program atau rencana kerja yang ada. Salah satunya adalah dengan memastikan tidak ada lagi perombakan kabinet di sisa waktu pemerintahan ini.

Jika ada, maka harus dipastikan hal tersebut adalah bagian dari pilihan yang terakhir guna menghindari turbulensi politik. Dengan empat hal ini, ia yakin, di sisa waktu pemerintahan kabinet kerja dapat menegaskan arah gerak pemerintahan yang selama hampir dua tahun ini banyak kegaduhan dan miskomunikasi. "Sehingga pemerintahan tidak efektif," ujarnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aguan: Saya Juga Tidak Berdaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler