jpnn.com - GRESIK - Media sosial tiba-tiba ramai dengan pemberitaan kericuhan suporter PS TNI kontra Persegres Gresik United pada Minggu (22/5) sore. Ya, jika biasanya di media sosial TNI selalu dielu-elukan karena kekuatannya yang ditakuti negara-negara lain, kini para tentara dibully habis-habisan.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah akun facebook Agam de Gustian yang merupakan anggota Ultrasmania Gresik.
BACA JUGA: SIMAK! Pengakuan Ultras Korban Serbuan Maut Suporter PS TNI
Dalam akun media sosial tersebut dia menghujat suporter PS TNI yang menyebabkan banyak Ultrasmania, sebutan suporter Persegres cedera. Apalagi korban yang berjatuhan bukan hanya suporter, anak-anak pun menjadi korban.
"Ini yang disebut "APARAT"??? Kalau aparat itu melindungi rakyat, bukan seperti ini. Tega benar bocah kecil juga dihajar," bunyi terjemahan statusnya yang ditulis dalam bahasa Jawa sembari memposting foto anak kecil dan suporter yang berdarah-darah.
BACA JUGA: Gagal Raih Trofi, Brocchi tak Tahu Masa Depannya di Milan
Suporter Persegres lainnya, Salman Farisi, asal Manyar juga melontarkan pernyataan yang tegas agar PT GTS, operator ISC, melarang suporter PS TNI masuk stadion.
"Kekuatan suporter PS TNI tidak seimbang dengan Suporter Persegres Gresik. GTS harusnya tanggap, ambil tindakan tegas," ucapnya.
BACA JUGA: Allegri Memuji Pemainnya agar Bisa Kalahkan Milan
Itu berdasarkan pengamatannya karena kebanyakan suporter PS TNI terlihat lebih gagah dan kekar secara fisik dibanding Ultrasmania.
"Tahu sendiri lah mas," tandasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raih Gelar Ganda Dua Musim Beruntun, Juventus Cetak Sejarah
Redaktur : Tim Redaksi