Biaya Sekolah Penerbangan Mahal, APPI Minta Kemenhub Turun Tangan

Rabu, 05 November 2014 – 21:33 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Penerbangan Indonesia (APPI), Soenaryo menyayangkan jumlah pilot di Indonesia yang tidak berbanding lurus dengan kapasitas jumlah penerbangan.

"Kita minta pemerintah menjembatani kebutuhan pilot di sekolah penerbangan," harap Soenaryo usai menghadiri workshop APPI dan Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Dirjen Perhubungan Udara di Jakarta, Kamis (5/11).

BACA JUGA: Hadapi MEA, Telkom Siapkan SDM Standar Global

Menurutnya, pemerintah bisa menjadi penghubung antara maskapai penerbangan dengan sekolah pilot melalui lembaga keuangan atau perbankan. Permasalahan kurangnya pilot, salah satunya dipicu karena mahalnya biaya sekolah penerbangan di Indonesia yang bisa mencapai sekitar Rp 700 juta.

Untuk meringankan biaya tersebut, pemerintah bisa menjaminkan sejumlah uang melalui lembaga keuangan. Nantinya bisa dicicil oleh para pilot jika nanti sudah bekerja, dengan cara memotong gaji perbulan.

BACA JUGA: Ekonomi Melambat, Asing Lakukan Aksi Jual

Sayangnya, sampai saat ini belum ada perbankan atau lembaga keuangan yang mau menjaminkan uangnya karena tidak payung hukum. Karenanya APPI berharap pemerintah turun tangan untuk melindungi dasar payung hukumnya.

"Sampai sekarang nggak ada perbankan yang mau berikan pinjaman uangnya, karena payung hukumnya nggak ada. Mereka bersedia kalau ada payung hukumnya," tandas Soenaryo. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Wacana Kenaikan BBM Belum Berdampak

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri ESDM Copot Dirjen Migas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler