Bicara Janji, Kira-Kira Pak SBY Menyindir Siapa ya?

Senin, 17 September 2018 – 22:04 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menceritakan pengalamannya selama mengemban amanah sebagai Presiden keenam RI, dalam pidato politik yang dibacakan tepat pada peringatan 17 tahun keberadaan partai berlambang mercy tersebut, yang dilaksanakan di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9) malam.

SBY menyatakan, kondisi negara ketika itu tidak mudah. Negara belum stabil dan belum pulih dari krisis moneter 1998.

BACA JUGA: Demokrat Mau ke Hong Kong Cari Pemilik Asia Sentinel

"Indonesia ketika itu masih menjalani masa transisi politik, ekonomi, hukum maupun keamanan. Bahkan, sebelumnya sejumlah pihak meramalkan Indonesia akan tercerai berai dan menjadi negara gagal," ujar SBY.

Meski tidak mudah, SBY mengakui peran beberapa presiden sebelumya cukup besar. Paling tidak, meletakkan landasan membangun Indonesia kembali. Dengan demikian, SBY dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

BACA JUGA: Dewan Pers Segera Telaah Laporan Demokrat soal Asia Sentinel

"Itulah sebabnya, sebagai presiden saya dan juga Partai Demokrat memilih tidak terlalu banyak berjanji, daripada gagal untuk menepatinya. Tekad kami dulu adalah bekerja sekuat tenaga, untuk memulihkan keadaan dan membuat Indonesia lebih baik lagi," ucapnya.

Lebih lanjut SBY mengatakan, visi dan misi Partai Demokrat dulu adalah Indonesia yang lebih aman dan damai, Indonesia yang lebih adil, Indonesia yang lebih sejahtera dan Indonesia yang lebih demokratis.

BACA JUGA: Demokrat Laporkan Pemberitaan Asia Sentinel ke Dewan Pers

Visi itu lahir untuk benar-benar membawa Indonesia lepas dari krisis yang mengancam. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Century Lagi Hidup Mati


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pidato SBY   SBY  

Terpopuler