Anda mengatakan ada mafia narkoba yang mungkin menyentuh Istana?
Ya saya menduga ada permainan mafia yang berhasil menembus Istana sehingga keluar grasi untuk Ola yang menghebohkan itu. Menduga itu kan boleh karena ada dasar logikanya.
Anda bisa membuktikan itu?
Loh, keyakinan itu tak perlu pembuktian. Yang perlu pembuktian itu kan kalau tuduhan yang disertai penyebutan subjek pelaku. Ini saya tak menuduh siapapun, hanya menyimpulkan keadaan. Sama dengan yang dulu dilakukan Wamenkum-HAM Denny Indrayana.
Denny pernah melakukan apa?
Loh Denny kan sering bilang bahwa ada empat sarang korupsi yang sulit disentuh yaitu Istana, Cendana, Senayan, dan Mabes. Denny juga tak pernah disuruh membuktikan. Dia kan tak menyebut nama pelaku.
Mengapa Anda menduga ada mafia narkoba?
Nyatanya upaya membebaskan penjahat narkoba dan membangun jaringan pengedar itu kuat sekali. Kalapas Nusakambangan dihukum karena itu, Denny Indrayana menyidak Lapas menemukan itu di lapas-lapas, hakim tertangkap karena narkoba, penegak hukum banyak yang terjerat. Jadi jaringan mafianya gila. Makanya hati-hati, bias-bisa orang yang tampak baik itu mata rantai dari mafia.
Jadi anda menduga jaringan ini masuk ke Istana?
Saya hanya heran, sejauh yang saya kenal Pak SBY itu sangat hati-hati dan cermat. Lah, giliran kasus narkoba keluar grasi yang ternyata diberikan pada residivis. Wajar dong kalau saya menduga ada mafia yang mungkin bermain canggih, sehingga Pak SBY keluarkan grasi dengan maksud baik. Saya tak bilang orang-orang Istana terlibat, tapi mafianyalah yang bermain canggih sehingga berhasil meyakinkan tentang perlunya grasi itu.
Apa memang ada mafia narkoba?
Ketua Granat Henry Yoso bilang ada indikasi orang-orang beroperasi ke berbagai penjara untuk mengurus permintaan grasi dengan sejumlah biaya pengurusan tertentu. Ini pun tak perlu disuruh buktikan. Lihat saja faktanya banyak masalah dalam penanganan terpidana narkoba ini.
Anda garang pada narkoba, ya?
Kita harus perangi kejahatan narkoba. Kecanduan narkoba itu bukan membunuh hidup tapi membunuh kehidupan. Kecanduan narkoba itu menyebabkan orang tak peduli pada masa depan, meski hidup dia tak punya kehidupan, dan akibat-akibatnya sangat masif mengerikan.
Sebagai hakim Anda merasa etis bicara begitu?
Sangat etis, memangnya mengapa? Hakim itu tak boleh bicara perkara yang sedang ditangani. Saya hakim MK dan MK tak menangani kasus narkoba. Jadi boleh saja saya bicara narkoba seperti kalau bicara kebebasan pers, korupsi, ancaman pada ideologi. Boleh, kan mengomentari yang penting-penting seperti itu. Apalagi saat seminar dan ditanya. Etis, ah. (fdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Anggota DPR Ajari Pejabat BUMN Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi