Bicara Reshuffle, Jaringan Mubalig Muda Ingat Moeldoko Sowan ke Pesantren

Sabtu, 17 April 2021 – 14:15 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI) Irfaan Sanoesi mengingatkan Presiden Joko Widodo soal rencana reshuffle kabinet.

Menurutnya, jika benar reshuffle dilakukan maka harus berdasarkan asas kebaikan bersama.

BACA JUGA: SBY Sudah Daftarkan Merek Demokrat, Kubu Moeldoko Siap-siap Saja

“Reshuffle adalah hak perogratif presiden. Namun demikian, merombak posisi A ke posisi B maupun sebaliknya, atau merombak nomenklatur kementerian harus berdasarkan riset yang dalam dan kemaslahatan bersama,” ujar Irfaan dalam keterangannya, Sabtu (17/4).

Presiden Jokowi sebelumnya mengusulkan pembentukan kementerian investasi.

BACA JUGA: Inisial M Disebut-sebut dalam Isu Reshuffle Kabinet, Begini Tanggapan Menkominfo

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun menyebut reshuffle kabinet akan dilakukan Presiden Jokowi pada pekan ini.

Menanggapi hal itu, JAMMI menyinggung posisi Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresiden (KSP).

BACA JUGA: Gempar di Jalan Ahmad Yani Surabaya Sabtu Dini Hari, Pemilik Tas Sudah Dibawa ke Polsek

JAMMI menilai peran Moeldoko di tubuh pemerintahan sangat vital sebagai benteng aliran paham radikalisme dan penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Evaluasi seluruh jajaran kabinet merupakan aspek yang sangat penting demi perbaikan etos kerja para pembantu Presiden. Dan itu harus dilakukan," kata Irfaan.

“Jadi sangat disayangkan jika ada pengamat yang menyatakan Pak Moeldoko harus dibebastugaskan dari kabinet Presiden Jokowi mengingat peran Pak Moeldoko yang sangat vital,” tambahnya.

Irfaan mengingatkan langkah Moeldoko sowan untuk silaturahmi ke pesantren-pesantren yang berada di seluruh penjuru daerah di Indonesia.

Menurut Irfaan, langkah Moeldoko tersebut sangat penting sebagai penyambung lidah umara (pemerintah) kepada ulama, terkait kerja bersama upaya membendung paham radikalisme dan terorisme di Indonesia.

“Yang tak terlupakan dari Pak Moeldoko adalah ketika dia sowan kepada para sesepuh kiai mengantisipasi paham radikalisme ditunggangi oleh para elite politik untuk kepentingan elektoral,” katanya.

Selain itu, dia juga memberikan apresiasi kinerja Moeldoko selama menjadi KSP, antara lain upaya mengharmonisasikan antar kementerian dan lembaga yang karut marut.

“Ada masalah komunikasi dan koordinasi K/L (kementerian dan lembaga) bisa diselesaikan Pak Moeldoko dengan baik ketika dia bergabung di KSP. Ini kredit poin bagi Pak Moeldoko selama menjabat KSP,” pungkasnya.(gir/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler