Biduan Seksi dan Pesta Miras di Depan Masjid

Senin, 20 Mei 2013 – 08:10 WIB
LANGSA - Petugas WH benar-benar dibuat tak berdaya menghadapi pesta miras dan dangdutan yang digelar pemilik hajatan pesta nikah. Bahkan acara tak beretika tersebut berlangsung tepat di depan Masjid Baitul Mukmin, di Gampong Geudebang Jawa, Langsa Baroe.

Ketika hendak membubarkan kegiatan ini, petugas sempat bersitegang dengan warga sekitar. Sehingga TKP baru benar-benar steril setelah pukul 22.30 WIB.

Dari pantauan Metro Aceh (Grup JPNN), Sabtu (18/5) malam terlihat di acara banyak botol-botol minuman keras (miras). Sementara lokasi berhadapan dengan rumah ibadah, ditambah gelaran musik keyboard berdentam-dentam, membuat suasana semakin semarak.

"Kita menilai ini adalah pelecehan terhadap agama. Karena selain menggelar keyboard didepan mesjid, pengunjung juga mengadakan pesta miras di sana. Ini kan pelecehan namanya dan tidak menghargai keberadaan mesjid sebagai rumah ibadah," demikian ketus Kadis Syariat Islam Kota Langsa, Drs. H. Ibrahim Latif, MM didampingi Danton WH Irmansyah kepada Metro Aceh, kemarin.

Dijelaskannya, peristiwa itu terjadi sekira pukul 22.00 Wib pada Sabtu (18/5) malam. Dimana pihaknya mendapat laporan terkait hiburan dimaksud. Mendapat informasi berharga, aparat keamanan langsung berkoordinasi dengan perangkat Geudeubang Jawa, serta menerjunkan satu tim petugas WH ke lokasi untuk membubarkan hiburan.

Di lokasi ternyata petugas WH dibawah Danton Irmansyah, mendapat perlawanan keras. Termasuk dari pemilik rumah yang menggelar hiburan dan memintanya untuk segera menghentikan acara.

"Namun pemilik rumah didampingi dua orang berbadan tegap dan puluhan pemuda setempat, yang rata-rata mulutnya berbau alkohol menolak pembubaran keyborad dan sempat terjadi ketegangan dengan petugas WH," sebut Ibrahim.

Lanjutnya, untuk menghindari terjadinya bentrok fisik antara petugas WH dan pemuda yang sudah tegang, akhirnya petugas WH melakukan pendekatan dengan perangkat gampong.

Hingga pemilik rumah melunak dan sambil melontarkan cacian serta makian kepada petugas WH. Selanjutnya hiburan keyboard bisa dibubarkan sekira pukul 22.30 Wib

Terkait dengan hiburan keyboard di malam hari tersebut Ibrahim mengatakan, dirinya sangat kecewa dengan perangkat gampong Geudeubang Jawa dan pemilik rumah yang menggelar hiburan keyboard dimalam hari.

Karena jauh sebelumnya Muspida telah menghimbau untuk menggelar hiburan keyboard sampai pukul 17.30 Wib, dan tidak dibenarkan pada malam hari.

Makanya, pertunjukan keyboard pada Sabtu malam di Gampong Geudeubang Jawa kita bubarkan, apalagi dilakukan di depan mesjid dengan penampilan biduan yang seksi.

"Aksi yang dilakukan itu kita nilai telah melecehkan syariat islam," pungkas Ibrahim. (bah)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemko Diminta Terbuka soal Honorer

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler