Bikin Nangis, Ibu Yuyun Cerita Kebaikan Anaknya, Kini hanya Peluk...

Kamis, 05 Mei 2016 – 07:03 WIB
DUKA TIADA TARA: Keluarga Yuyun, korban pembunuhan keji, (dari kiri) sang ibu Yana, 40; Yakin, 45, (bapak); dan Yayan (kakak), saat menerima tamu di rumah mereka di Dusun 5, Bengkulu. FOTO: Rakyat Bengkulu

jpnn.com - BENGKULU - Yakin, 45 dan Yana, 40 langsung lemas ketika mendapat kabar anak kesayangannya, Yuyun, 14 ditemukan tewas. Terlebih, ketika tahu sang buah hati meninggal secara tragis karena diperkosa 14 pemuda. Mereka histeris.

Kasus siswi siswi SMPN 5 Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu itu sekarang menjadi duka nasional. Simpati untuk Yuyun berdatangan dari seluruh penjuru negeri. 

BACA JUGA: Zulkifli: Dulu, Semua Mengaguminya

Saat Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) mengunjungi rumah duka di Dusun 5, Desa Kasie Kasubun, Kecamatan PUT, kemarin (4/5), trauma dan duka mendalam sangat terasa.

Yana tak henti-henti menangis. Sejak Yuyun meninggal, orang tuanya sempat merasa tidak punya lagi semangat untuk mencari nafkah karena satu di antara dua anaknya sudah tiada. 

BACA JUGA: Hidayat Nurwahid Geram Ada Mahasiswa Bunuh Dosen

Dalam keseharian, di mata keluarga, Yuyun dikenal sebagai anak yang patuh dan sangat berbakti kepada orang tua. 

Tidak pernah sekali pun Yuyun membantah perintah maupun melanggar aturan yang dibuat bapak dan ibunya. Setiap hari Yuyun yang ditinggal hanya berdua dengan Yayan harus memasak, mencuci, dan membersihkan rumah serta menyiapkan perlengkapan sekolah sendiri.

BACA JUGA: Liburan, Menpar: Jangan Lupa Upload Foto dan Pakai Hastag Ini

”Saya dan suami menginap di kebun,” ujar Yana. Sudah dua bulan Yana tidak berjumpa dengan Yuyun. Seminggu sekali Yakin yang pulang ke rumah membawa uang dan bekal sehari-hari untuk Yuyun dan kakaknya.

Namun, pada Minggu (3/4), rutinitas itu terhenti saat Yana mendapat kabar dari suaminya bahwa Yuyun tidak pulang sejak Sabtu (2/4) sepergi ke sekolah. 

Yana yang sedang bermalam di kebun yang berjarak 25 kilometer di petalangan Desa Kasie Kasubun langsung menyusul suaminya pulang ke rumah.

”Sempat saya ikut mencari korban. Akhirnya Senin, 4 April pukul 08.30 anak saya (Yuyun, Red) ditemukan sudah menjadi mayat. Saya sangat terpukul saat itu,” ungkap Yana kembali menangis.

Kini hanya foto dan pakaian Yuyun yang kerap dipeluknya saat teringat anaknya. (muharista delda/c9/kim)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot MICE, Kemenpar Dukung International Banking Confrence


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler