JAKARTA - Setelah sukses luar biasa dengan novelnya, tidak lama lagi film Negeri 5 Menara bisa disaksikan di bioskop. Tepat 1 Maret mendatang, film yang dibuat berdasar novel karya penulis Ahmad Fuadi itu tayang secara serentak.
Banyak yang ingin menyaksikan serta membandingkan antara novel dan filmnya. Sebab, tidak sedikit orang yang terinspirasi oleh esensi serta nilai moral yang terkandung dalam novel tersebut. Di antaranya, para tokoh perempuan Indonesia seperti Sinta Nuriyah Wahid.
Kemarin (14/2) istri almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu berkesempatan menonton film Negeri 5 Menara. Menurut Sinta, film tersebut mengandung banyak pelajaran hidup yang mulai hilang dari bangsa ini. "Film ini mengandung banyak pendidikan, apalagi zaman sekarang ketika kondisi bangsa sudah keropos. Film ini sangat berarti. Ini bisa jadi cermin kehidupan. Tidak hanya bagi yang muda, tapi juga yang tua," ungkapnya di Blitz Megaplex, Pacific Place, kemarin.
Dia pun kagum pada mantra Man Jadda Wa Jadda (siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil). Menurut Sinta, ada beberapa adegan yang cukup membuat dirinya trenyuh. "Adegan yang menggambarkan upaya seorang ibu mendorong anaknya untuk bersungguh-sungguh dalam mencapai cita-cita," ujarnya.
Pengusaha Dewi Motik juga termasuk orang yang tersentuh kisah dalam film Negeri 5 Menara. Dia sudah membaca novelnya sebelum menonton film itu. Novel Negeri 5 Menara tersebut didapat secara gratis dari seorang teman yang juga sangat mengagumi novel itu di sebuah acara.
"Saya diberi buku ini gratis dalam suatu acara pejabat. Jadi, dalam acara itu, buku ini dibagi-bagikan secara gratis kepada semua undangan yang mencapai ratusan. Pokoknya, dia minta para undangan membaca buku itu. Saya tersentuh sekali baca buku ini, apalagi tentang perjuangan seorang anak kampung yang berhasil mewujudkan mimpinya. Man Jadda Wa Jadda," ujarnya lantang.
Bukan hanya para tokoh perempuan tersebut. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan film itu juga mengaku mendapat inspirasi dari film tersebut. Pemeran tokoh Amak, Lulu Tobing, mengungkapkan, dirinya sangat bersyukur bisa terlibat dalam film Negeri 5 Menara. Padahal, awalnya Lulu yang sudah enam tahun tidak berakting menolak tawaran peran tersebut.
"Awalnya saya nolak terus karena udah lama banget nggak berakting. Untung casting director-nya mau ngebujuk saya tanpa menyerah. Kalau nggak, saya nggak bakalan terlibat dalam film ini. Saya beruntung banget bisa terlibat di sini. Saya mendapat banyak inspirasi dari film ini," jelasnya.
Selain Lulu, Olga Lydia yang menjadi executive producer dalam film tersebut merasakan hal yang sama. Dia bahkan terus terngiang-ngiang mantra Man Jadda Wa Jadda. Menurut Olga, mantra berbahasa Arab itu sangat benar adanya. "Dalam film ini, kita diingatkan, kalau kita mau bersungguh, kita bisa meraih yang kita mau. Jadi, bukan karena kita cantik, pintar, atau kaya, tapi karena bersungguh-sungguh tadi," jelasnya.
Dia pun bersyukur bisa menjadi bagian dari film Negeri 5 Menara. Meski harus berkutat dengan angka terkait jabatannya sebagai executive producer, Olga yakin film tersebut akan banyak diminati.
"Film ini memberikan pemahaman yang baru tentang banyak hal, tentang kesungguhan niat sampai tentang kehidupan pesantren modern yang sebenarnya," ungkapnya. (ken/c5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konser Pemungkas Seperempat Abad
Redaktur : Tim Redaksi