Bikin Ribet Siswa, Pengamat: Cukup Satu Mata Pelajaran di Kurikulum Nasional

Senin, 21 September 2020 – 10:44 WIB
Siswa sedang belajar di kelas. Ilustrasi. Foto dok JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pendidikan abadi 21 Indra Charismiadji kembali melontarkan ide agar mata pelajaran (mapel) di kurikulum nasional diperas jadi satu. Jumlah mapel di Indonesia dinilai terlalu banyak sehingga mubazir.

"Pemerintah harusnya sadar, jumlah mapel di Indonesia itu kebanyakan. Kasihan siswanya harus mempelajari mapel yang kebanyakan tetapi tidak dia pakai saat bekerja," kata Indra kepada JPNN.com, Senin (21/9).

BACA JUGA: Fikri Faqih: Tiba-tiba Muncul Isu Penghapusan Mata Pelajaran Sejarah, Ada Apa?

Banyaknya mapel ini, lanjut Indra, juga menjadi lahan bisnis untuk mencetak buku teks. Pasalnya, setiap ganti menteri buku teksnya juga berubah.

"Jadi sudah jelas mapel di Indonesia itu kebanyakan. Bandingkan saja dengan negara-negara lain. Sudah kebanyakan mapel, mutunya sangat buruk pula,"ucapnya.

BACA JUGA: Tak Diberitahu Kondisi Elvy Sukaesih Saat Positif Covid-19, Wirdha Sylvina Bilang Begini

Di sisi lain, tambah Indra, sekarang ini eranya pendidikan STEAM yang merupakan perpaduan antara sains, teknologi, rekayasa, seni dan matematika.

Karena itu, Indra berpendapat sudah saatnya kurikulum nasional diubah menjadi lebih sederhana. Dia mengibaratkan kurikulum nasional Indonesia seperti orang gemuk sehingga jalannya lambat. Akan lebih baik bila lebih dirampingkan menjadi satu atau dua mapel saja.

BACA JUGA: Heboh Penghapusan Pelajaran Sejarah, Nadiem: Kakek Saya Pejuang Kemerdekaan

"Menurut saya cukup satu mapel saja yaitu STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic). Jadi semua bidang ilmu mencakup di situ. Kecuali agama, dilakukan mapel sendiri," tandasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler