Bikin Sayembara Tangkap Obama, Anggota Parlemen Inggris Diskors

Senin, 16 April 2012 – 12:41 WIB

LONDON  - Seorang anggota parlemen House of Lords Inggris Raya, Nazir Ahmed, Minggu (15/4) kemarin diskors oleh partainya karena dinilai merendahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Sanksi dijatuhkan lantaran Ahmed yang dikenal sebagai politisi Partai Buruh, membuat sayembara dan menawarkan hadiah sebesar £10 juta atau Rp145 miliar bagi siapapun yang bisa menangkap Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
 
Dilaporkan AFP Senin (16/4), Ahmed adalah politisi keturunan Pakistan. Ia kecewa atas keputusan AS merika yang menawarkan hadiah sebagai imbalan bagi pihak yang dapat menangkap Hafiz Muhammad Saeed, tersangka otak serangan  terror di Mumbai tahun 2008 yang menewaskan 166 orang.  
 
Seorang juru bicara Partai Buruh mengatakan, Ahmed telah dibebastugaskan untuk sementara dari tugasnya sebagai anggota parlemen atas (upper house) selama partai melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. “Jika dia benar-benar membuat komentar tersebut kami dengan ini mengecam pernyataan yang jelas-jelas sangat tidak dapat diterima itu,” katanya.

Sebelumnya selain membuat sayembara penangkapan Obama, Ahmed juga menawarkan hadiah untuk penangkapan mantan presiden AS George W. Bush. Pernyataan Ahmed itu disampaikannya dalam pidato di Haripur, Pakistan hari Jumat (13/4) lalu.

Media lokal yang mengutip Ahmed mewartakan, pria yang diangkat menjadi anggota House of Lords  Inggris sejak tahun 1998 itu mengatakan, hadiah yang ditawarkan AS untuk penangkapan Saeed merupakan bentuk penghinaan bagi seluruh umat Islam.

“Jika AS bisa menawarkan hadiah $10 juta untuk siapun yang bisa menangkap Hafiz Saeed, saya juga bisa menawarkan hal yang sama untuk penangkapan Presiden Obama dan penerusnya George Bush," ucap Ahmed sebagaimana dilaporkan media di Pakistan.
 
Ahmed sendiri telah membantah membuat pernyataan kontroversial tersebut. Tapi di sisi lain mengakui bahwa dirinya memang berkomentar keras atas Bush dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sehubungan dengan kiprah kedua negara dalam perang di Irak dan Afghanistan.

”Saya tidak menawarkan hadiah apapun. Saya hanya mengatakan adanya dugaan kejahatan perang yang terjadi di Irak dan Afghanistan dan siapapun yang bertanggung-jawab atas hal tersebut harus dibawa ke meja hukum,” ungkapnya seraya menambahkan, Partai Buruh harusnya menunjukkan bukti sebelum menghukumnya.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Militan Serang Penjara, Ratusan Napi Kabur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler