jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya melarang pengelola hotel, restoran, dan kafe menggelar pesta kembang api dan petasan pada saat malam Tahun Baru 2020.
Bima menegaskan, sejumlah tempat tersebut hanya dibolehkan mengadakan acara di ballroom, seperti pertunjukkan musik. Tetapi tidak diperbolehkan mengadakan pesta berlebihan, kembang api dan petasan di luar.
BACA JUGA: Catat, Bupati Bogor Larang Tiup Trompet di Malam Tahun Baru
Larangan untuk tidak merayakan malam pergantian tahun secara berlebihan juga diberlakukan kepada masyarakat Kota Bogor. Hal ini agar tidak menimbulkan konflik yang tidak perlu terjadi.
“Kembang api dan petasan tidak boleh karena bisa memicu terjadinya gesekan,” kata politikus PAN ini, saat ditemui di Pendopo 6 beberapa hari lalu.
BACA JUGA: Kawasan Puncak Diprediksi Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem saat Malam Tahun Baru
Bima menyatakan akan patroli gabungan bersama TNI-Polri dengan keliling Kota Bogor mulai pukul 22.00 WIB. Ini untuk memastikan bahwa wilayahnya bebas dari pesta kembang api besar maupun petasan di jalanan.
“Muspida akan patroli setelah kami lakukan zikir bersama di Balai Kota Bogor,” urainya.
Di sisi lain, Bima berharap, malam Tahun Baru kali ini berjalan aman dan damai seperti tahun sebelumnya. Ia mengklaim, kondisi di Kota Bogor kondusif karena adanya larangan pesta kembang api.
“Tahun lalu itu berjalan dengan baik, agak tenang. Berkurang angka kecelakaan lalu lintas, volume sampah,” ucapnya.
Tak hanya itu, masyarakat juga diarahkan untuk ikut serta zikir bersama di kawasan Sempur. Karena itu, tahun ini zikir bersama akan kembali digelar namun kegiatan kali ini dihelat di Balai Kota Bogor.
“Kami akan undang juga tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan pondok pesantren dan terbuka untuk semua ikut bergabung di sini (Balai Kota Bogor, red),” tukasnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor KH Mustafa Abdullah Bin Nuh mengapresiasi gagasan Wali Kota Bima Arya yang kembali memilih kegiatan zikir bersama yang kali ini dipusatkan di Balai Kota Bogor.
“Pak Wali Kota memiliki gagasan yang sangat baik, yakni merayakan malam tahun baru dengan kegiatan berzikir bersama, bukan pesta. Melalui zikir bersama, masyarakat Kota Bogor akan mengingat kebesaran sang khalik,” katanya.
Menurut dia, dunia sudah semakin tua, yang diwarnai dengan berbagai macam dinamika kehidupan. Termasuk sejumlah ancaman terhadap kerukunan umat manusia.
“Melalui kegiatan zikir bersama ini, mengajak masyarakat mengingat kebesaran Allah SWT sehingga membangun kebersamaan,” katanya. (wil/c)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti