Bima Membara...

Massa Ngamuk, Kantor dan Kendaraan Dibakar

Jumat, 27 Januari 2012 – 07:23 WIB
Kantor BPBD yang ikut dibakar massa. Foto: Lombok Post/JPNN

BIMA-Bima membara. Belasan ribu massa mengamuk di kompleks kantor bupati setempat, kemarin siang. Kebringasan massa seolah tak terbendung. Mereka dengan leluasa memporakporandakan sejumlah bangunan milik pemerintah.

Puas merusak bangunan berikut fasilitas di dalam kantor, massa kembali melampiaskan amarahnya dengan membakar sejumlah kantor pemerintah. Bahkan sejumlah kendaraan juga ikut dihanguskan sehingga kompleks perkantoran tersebut berubah menjadi lautan api.

Suara teriakan bernada marah, tawa lebar yang menyiratkan dendam terlampiaskan disertai gemuruh suara api tertiup angin yang melahap semua bangunan bercampur menjadi satu di siang kemarin.

Aksi yang berlangsung anarkis ini sebenarnya sudah diketahui akan terjadi beberapa hari sebelumnya. Pemicunya sikap bupati yang tidak mau mencabut SK 188 tentang izin pertambangan di wilayah tersebut, meski massa mendeadline bupati untuk mencabutnya paling telat Rabu, lalu.

Kemarin, kemarahan massa mencapai klimaks. Massa dari berbagai penjuru awalnya berkumpul di sejumlah tempat. Seperti dikomando, massa secara bersama-sama bergerak menuju Kantor Bupati Bima.

Massa yang jumlahnya sekitar belasan ribu orang itu tak terkontrol. Rencana untuk menyampaikan aspirasi yakni meminta bupati mencabut SK 188 batal dilakukan. Buktinya, hampir tak terdengar ada orasi untuk menyampaikan tuntutan.

Massa yang datang langsung mengamuk. Mereka mulai merobohkan pagar depan kantor bupati. Bahkan seluruh pagar bagian depan kantor itu tumbang. Massa kemudian bergerak menuju pos jaga Pol PP kemudian melemparinya dengan batu. Atap maupun kaca jendela pos jaga itu rontok semua sementara petugas jaganya lari menyelamatkan diri.

Hampir seluruh pegawai lingkup Pemkab Bima saat itu tak ada yang tinggal di ruangannya. Mereka telah pulang lebih awal karena informasi adanya aksi demo besar-besaran.

Massa yang tak terkendali terus merangsek masuk ke dalam halaman kantor bupati. Puluhan anggota polisi yang mengawal jalannya aksi mencoba untuk mengamankan ruang kerja bupati dan wakil bupati dengan cara melakukan penjagaan di depan teras ruang utama itu.

Namun upaya ini sia-sia. Massa yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada aparat tetap leluasa melakukan aksinya. Bahkan kawat berduri yang dipasang di depan pintu gerbang kantor tersebut tak mampu menahan langkah kaki massa.

Massa yang terlihat membawa kayu dan besi yang dicopot di pagar kantor langsung berteriak sambil merangsek masuk ke dalam ruang kerja bupati dan wabup. Sebagian lagi melempari kaca kantor, atap, dan menjebol pintu kantor.

Belakangan, asap mulai terlihat membumbung tinggi, diikuti kobaran api. Pantauan Lombok Post, sejumlah kantor di lingkup sekretariat daerah itu rusak dan dibakar.
Di antaranya, ruangan kerja bupati, ruang kerja wakil bupati, ruang sekda, ruang para asisten ludes terbakar. Selain itu kantor bagian humas, bagian hukum, bagian umum, bagian keuangan, Pol PP, antor BPBD, kantor KPUD, dan Paruga Parenta juga ludes dilalap api.

Hanya ada beberapa kantor yang tak terbakar, di antaranya gedung PKK, kantor Bappeda, kantor BUM, Kantor Koperasi Pegawai, Musala dan gudang BPB yang nyambung dengan gedung PKK. Kendati tidak dibakar, tapi seluruh kaca jendela maupun fasilitas lain yang ada di dalamnya telah diobrak-abrik massa.

Selain bangunan kantor, sejumlah kendaraan baik motor maupun mobil dinas yang ada di tempat  parkiran Kantor Bupati Bima ikut dirusak. Motor salah seorang wartawan juga tak luput dari sasaran.

Massa yang tak terkendali mulai dihalau polisi. Sejumlah tembakan peringatan yang dilepaskan polisi tetap tak membuat massa mundur, malah semakin beringas. Polisi yang jumlahnya puluhan orang kemudian memilih mundur.

Sejumlah mobil pemadam kebakaran milik pemda yang diparkir sebelah Timur Kantor Bupati Bima berbatasan dengan Kantor Wali Kota Bima tak bisa difungsikan untuk memadamkan api. Alasannya, sejumlah mobil pemadam ikut dirusak massa, sebagian berhasil diselamatkan.

Malah yang masih terbawa amarah bahkan nyaris menyerang Kantor Wali Kota Bima yang berdekatan dengan Kantor Bupati Bima. Pemicunya mereka marah karena melihat sejumlah orang mengambil gambar dengan HP. Massa nampaknya tak ingin aksinya direkam. Bahkan mereka juga melarang wartawan untuk mengambil gambar saat merusak dan membakar kantor.

Saat akan menyerang kantor wali kota, sejumlah massa pendemo nyaris menjadi korban. Mereka dihalau sejumlah orang yang membawa senjata tajam. Untungnya, ada beberapa warga yang masih pikirannya jernih, menghalangi mereka.

Aksi demo dilakukan massa kemarin melibatkan warga tiga kecamatan yakni Lambu, Sape, dan Langgudu. Puluhan massa dari Kerukunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Sape (KKPMS) hadir lebih awal di Kantor Bupati Bima. Massa yang dikoordinir Ridwan ini awalnya hanya melakukan orasi. Mereka menuntut hal yang sama, mendesak pemerintah Kabupaten Bima mencabut SK 188. ‘’Kita hadir untuk meminta Bupati Bima mencabut SK 188. Pencabutan itu harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar,’’ teriak Salahudin, salah seorang orator aksi.

Massa KKPMS hadir di kantor Bupati Bima menggunakan sepeda motor, menyusul kehadiran massa dari Kecamatan Langgudu dengan tiga unit mobil. Sekitar satu jam massa KKPMS melakukan orasi bebas depan kantor bupati, menyusul kehadiran massa Lambu yang menggunakan ratusan sepeda motor. Beberapa saat kemudian, belasan ribu warga gabungan datang jalan kaki dari arah timur.

Informasi diperoleh Lombok Post (Grup JPNN), massa kontra tambang datang menggunakan puluhan unit mobil dari Lambu. Sesampai di Lapangan Pahlawan Kota Bima, mereka turun melanjutkan dengan jalan kaki menuju Kantor Bupati Bima.

Korlap massa Mulyadin menegaskan kembali tuntutan masih sama, pencabutan SK Bupati Bima Nomor 188  tahun 2010, serta pembebasan warga Lambu yang ditahan oleh Polres Bima Kota.

Banyaknya massa Lambu yang melakukan demo, ruas jalan depan Kantor Bupati Bima mulai perempatan Sadia, hingga Lampu Merah sebelah Timur Kantor Walikota Bima dipenuhi warga. Akibatnya, arus lalu lintas dialihkan melalui jalur lain.

Kebakaran kantor Bupati Bima mengundang perhatian dari warga Kota Bima. Tidah heran ratusan warga sengaja datang untuk melihat dari dekat kondisi kantor yang kini telah ludes dilalap jago merah.

Untuk membantu pengamanan di Kantor Bupati, sejumlah aparat dikerahkan termasuk sejumlah anggota Kompi Senapan A Bima. Bahkan kabar terakhir diperoleh Koran ini, sejumlah pasukan Brimob yang selama ini di tempatkan di Sape, tadi malam ditarik membantu pengamanan di Bima.

Hal lain yang menarik dari pantauan Lombok Post , saat massa Lambu melakukan aksi pembakaran Kantor Bupati Bima. Sejumlah toko di kompleks pertokoan Kota Bima tutup. Termasuk kabarnya, sejumlah anggota Polisi di Polsek Sape, sibuk mengamankan barang milik mereka. Khawatir dijadikan sasaran dari warga.

Kabid Humas Polda NTB AKBP Sukarman Husein mengatakan pihaknya telah mengirim 150 personel Brimob Polda NTB ke Kabupaten Bima untuk mengamankan sistuasi. Anggota brimob itu sudah diberangkan kemarin sore atau paska pembakaran kantor Bupati Bima.(gun/cr-mis)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks Bupati Simalungun Ditahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler