JAKARTA-- Pentolan yang sekaligus drumer Slank, Bimbim, menilai, rencana kenaikan pajak bagi film Hollywood yang masuk ke Indonesia, masih bisa dikategorikan hal yang wajar
"Kalau menurut saya sih nggak apa-apa
BACA JUGA: Takut Tak Bisa Nonton Film Hollywood
Karena, Slank sendiri pernah punya pengalaman yang sama saat masuk ke Amerika, dimana harus kena berbagai bentuk pajak seperti harus punya visa kerja, mau ekspor marchindise, sampai CD lagu Slank pun dipajakinMenurutnya, pemungutan pajak bagi film-film impor memang sudah waktunya dilakukan oleh Pemerintah Indonesia
BACA JUGA: Sarah Sechan Punya Tiga Anak
Bahkan, lanjut Bimbim, pemrintah juga harus membatasi film-film impor yang masuk ke IndonesiaBimbim pun juga tidak mau berpikiran terlalu jauh dengan munculnya kekhawatiran penerapan pajak tinggi bagi film impor akan menimbulkan pengangguran yang cukup banyak karena bioskop-bioskop besar di Indonesia akan tutup
BACA JUGA: Janda Pasha Berharap Jodoh di Tanah Suci
"Kalau aku melihatnya tidak sampai ke arah sanaTapi harusnya memang dibatasi aja film-film asing yang masuk ke IndonesiaIntinya, peraturan pajak memang harus diperlakukan sama, jangan hanya kita yang selalu dikenakan pajak ketika 'jualan' di Amerika, tetapi Amerika tidak dikenakan pajak di IndonesiaHarus sama dong," paparnya.Justru menurut Bimbim, pemungutan pajak film impor ini juga untuk melindungi produksi film dalam negeriKarena, terang Bimbim, jika film Indonesia diadu bersaing dengan film asing, film Indonesia sudah pasti kalah"Jadi setidaknya pajak itu untuk melindungi film nasional lah," serunya.
Bimbim juga tidak berkeinginan jika pemerintah benar-benar menghilangkan film asing di IndonesiaBimbim mengatakan jika hal itu terjadi tidak akan membawa keuntungan juga bagi Indonesia"Wah kalo gitu, pasti makin parah ajaDi Indonesia kan banyak film hantu semua, nggak asyik juga sihJadi harus ada kesempatan film asing masuk ke bioskop-bioskop Indonesia," ujarnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luna Maya Lebih Hati-hati Berbicara
Redaktur : Tim Redaksi