jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman mengungkapkan bahwa pihaknya tidak sepenuhnya percaya pada pemberitaan seputar penyadapan oleh mata-mata Inggris terhadap delegasi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di KTT G20 di London, Inggris, pada April 2009 lalu. Meski demikian, BIN tetap akan menyelidikinya.
"Kita tidak sepenuhnya percaya. Kita juga berkomunikasi dengan counter-part (mitra di luar negeri, red) kita yang ada di negara-negara tersebut kita mencari informasi yang sebenarnya, menurut pandangan mereka seperti apa," ujar Marciano di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (29/7).
BACA JUGA: Mahfud Mengaku Sudah Ditawari Ikut Konvensi
Menurutnya, harus ada klarifikasi lebih jauh terkait informasi penyadapan itu. Marciano menyatakan bahwa seorang kepala negara ketika melakukan kunjungan kenegaraan ke negara lain mendapat jaminan keamanan dari negara yang didatangi. Termasuk, pengamanan dalam hal informasi.
"Itu pemberitaannya berasal dari KTT G20 April 2009 di London. Kemudian pemberitaan muncul setelah salah satu agen NSA (Agensi Keamanan Nasional AS) yang sekarang sedang berada di satu negara, memberikan informasi itu. Itu pemberitaan sepihak, memerlukan juga klarifikasi dari pihak lain," sambungnya.
BACA JUGA: Gita Pastikan Ikut Konvensi Capres Demokrat
Di sisi lain, sambung Marciano, Indonesia berupaya semaksimal mungkin untuk mengevaluasi sistem pengamanan sehingga tidak terjadi kebocoran. Pengamanan informasi Indonesia, kata dia, harus diperketat. Selain itu, menurutnya, saat ini perkembangan teknologi sangat cepat sehingga Indonesia harus mampu mengimbanginya.
Kini, kata Marciano, pihaknya menunggu hasil penelusuran jajaran intelijen Indonesia. "Apabila terjadi kebocoran ini dan itu dengan suatu upaya yang sengaja, saya rasa pemerintah negara manapun yang menjadi delegasi akan keberatan dengan itu. Kita harus beri jaminan itu termasuk di kegiatan APEC nanti," tandas Marciano. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Bawaslu Diminta Tegas Soal Pelanggaran Caleg
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub Desak Perbaikan Pelabuhan Merak
Redaktur : Tim Redaksi