jpnn.com, TANGERANG - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid tes massal di kompleks BTN Citius, Kelurahan Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Senin (22/6). Pemeriksaan rapid tes ini ialah langkah BIN untuk mempercepat upaya penanganan COVID-19 di Indonesia.
Adapun, pelaksanaan rapid tes ini merupakan instruksi dari Kepala BIN, Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan. Rapid Test massal ini merupakan kerja sama BIN, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA: BIN 23 Hari Tes Cepat Massal di Surabaya, Inilah Hasilnya
Staf Khusus KaBIN Mayjend TNI (Purn) Neno Hamriono meninjau langsung kegiatan rapid tes massal itu. Neno datang drngan didampingi Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tangerang Dokter Hendra Tarmizi dan Camat Asmawi.
Neno menjelaskan, BIN sengaja memilih Pakuhaji sebagai lokasi rapid tes kali ini. BIN ingin mencari temuan COVID-19 hingga ke wilayah yang berlum tersentuh pemeriksaan rapid tes.
BACA JUGA: Wabup Konawe: Kedatangan 500 TKA China Menguntungkan Daerah
"Kami mencari klaster-klaster baru di wilayah-wilayah terpencil karena wilayah ini tidak begitu tersentuh, sehingga kami mendatangkan tim ke tempat ini untuk mencari daerah-daerah yang terjadi penyebaran COVID-19. Harapannya, para peserta tidak ada yang positif,” ujar Neno.
Selain mendeteksi dini, Neno menegaskan, kegiatan uji massal ini juga menjadi upaya BIN untuk mewujudkan target pemeriksaan 20.000 tes COVID-19 dalam sehari seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kegiatan ini juga membantu dalam peningkatan target uji massal pemerintah hingga 20.000 tes. Kami harapkan pemerintah daerah yang lain juga bisa membantu dalam mengidentifikasi awal penyebaran wabah ini,” jelas Neno.
Dalam kegiatan ini, BIN menyediakan 500 alat rapid tes dan menerjunkan dua unit Mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk swab tes. Kemudian, BIN juga menyertakan dua unit mobil ambulans.
Mobil laboratorium milik BIN ini dapat melakukan swab tes yang hasilnya bisa keluar dalam waktu 5 jam. Mobile Laboratorium COVID-19 ini, merupakan laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.
“Jika ada yang positif akan dirujuk ke rumah sakit atau isolasi mandiri. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Tangerang untuk mengirimkan hasil Swab Test ke mobil laboratorium,” tegasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tangerang Dokter Hendra Tarmizi mengapresiasi rapid tes massal yang dilakukan BIN di Kabupaten Tangeran.
Menurut dia, rapid tes massal ini sangat tepat sebagai langkah awal guna memastikan adanya penyebaran COVID-19 di Kabupaten Tangerang.
"Pemkab Tangerang mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan BIN dalam mendeteksi awal penyebaran COVID-19 dengan melakukan rapid tes massal di wilayah ini. Kami sangat terbantu dengan kegiatan ini,” kata Hendra.
Hendra menambahkan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kabupaten Tangerang akan membawa 50 spesimen PCR tes yang sudah dilakukan di beberapa puskesmas di kabupaten tersebut. Dia berharap bantuan BIN ini dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Data Senin ini, sebanyak 465 orang mengikuti rapid tes yang diselenggarakan BIN. Pemeriksaan kepada 13 orang di antaranya, dinyatakan reaktif COVID-19.(mg10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan