jpnn.com, JAKARTA - Bingxue Indonesia menjadi salah satu brand franchise yang kini semakin dilirik oleh banyak pebisnis.
Bingxue Indonesia merupakan brand F&B yang bergerak di bidang es krim, fruit tea, coffee, dan snack egg waffle.
BACA JUGA: LRT Jabodebek Tawarkan Peluang Kerja Sama Branding di Kereta & Stasiun
Dengan perkembangan yang pesat, Bingxue telah membuka lebih dari 200 cabang di seluruh Indonesia dalam waktu satu tahun.
"Kami menjaga kualitas brand kami dan terus berinovasi untuk pengembangan bisnis, hal ini yang dilihat para calon mitra sehingga mereka mempercayakan bisnis mereka dengan kami,” ujar Andrew, tim franchise Bingxue Indonesia.
BACA JUGA: Hasilkan Semen Hijau & Wujudkan Pembangunan Ramah Lingkungan, SIG Gencarkan Inisiatif Dekarbonisasi
Bingxue juga menyediakan bahan baku berkualitas tinggi dengan standar mutu yang terjaga. Ini penting untuk konsistensi rasa dan kualitas produk di seluruh cabangnya di Indonesia.
Selain itu, berbagai promo kemitraan yang menarik membuat biaya awal untuk memulai franchise Bingxue sangat kompetitif.
BACA JUGA: Bertransformasi, PTPN Group Raih Pertumbuhan Aset 15,6 Persen
Andrew mengatakan banyak pemilik bisnis yang beralih ke Bingxue, dengan lebih dari 50 pemilik bisnis yang telah melakukan rebranding.
Konsep franchise yang ditawarkan memberikan peluang bagi individu untuk memulai usaha F&B dengan risiko yang lebih terukur. Ini menunjukkan potensi Bingxue sebagai pilihan menarik dalam dunia franchise.
Dari contoh bisnis Bingxue di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis franchise menawarkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan memulai usaha sendiri. Selain mendapat dukungan operasional, franchisee juga bisa langsung memanfaatkan popularitas dan reputasi brand yang sudah dikenal, yang mempermudah proses menarik pelanggan.
Dibandingkan membangun bisnis dari nol, franchisee tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk branding dan pemasaran awal, karena franchisor sudah memiliki sistem yang matang.
Franchise lebih minim risiko dan memberikan peluang lebih cepat untuk meraih keuntungan dibandingkan usaha mandiri yang memerlukan proses yang jauh lebih panjang.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada