jpnn.com, JAKARTA - Bio Farma akan kembali mengelar Forum Riset Life Science Nasional ke-tujuh pada 30-31 Agustus 2017 di Jakarta.
Acara ini mengusung tema Kemandirian Bangsa Dalam Riset Dan Inovasi Bidang Life Science. Simposium ini bertujuan untuk percepatan kemandirian riset life sciences di dalam negeri.
BACA JUGA: Epson Luncurkan Scanner Portabel, WorkForce DS-310 dan DS-360W
“Simposium ini kami gelar sebagai realisasi dan tindaklanjut komitmen pemerintah, untuk memberikan obat murah dan berkualitas pada masyarakat Indonesia, dikuatkan oleh Presiden dengan mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 mengenai Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan," ujar Sugeng Raharso, Direktur Riset dan Pengembangan Bio Farma.
Percepatan ini untuk mewujudkan kemandirian industri farmasi dalam pengembangan produk, bahan baku, vaksin, produk bioteknologi dan alat kesehatan.
"Salah satu hal terpenting dalam pengembangan produk maupun bahan baku dan alat kesehatan di industri farmasi adalah penguasaan teknologi yang menjadi faktor penentu," terang Sugeng.
Sugeng menambahkan, untuk mewujudkan hal ini perlu riset dan inovasi yang didukung secara penuh oleh pemerintah. Selama ini sebagian besar teknologi di bidang life science di Indonesia didapat melalui kerjasama dengan negara-negara maju melalui transfer teknologi.
BACA JUGA: Dukung Transaksi Jasa Parkir, Startup Jukir Ekspansi di Bidang Fintech
"Pengembangan produk life science sangat memerlukan kemandirian di bidang teknologi, sehingga produk-produk yang dihasilkan akan mampu bersaing di pasar Internasional," sebutnya.
Dr. Maharani, Periset Senior Bio Farma, yang juga Ketua Panitia FRLN 2017 menambahkan, beberapa konsorsium penelitian sebagai hasil sinergi adalah konsorsium TBC, HIV, Hepatitis B, Stem Cell, EPO dan Dengue.
"Kami bersinergi dengan berbagai pihak, jalinan kerja sama tersebut, terbukti mampu mengarahkan lembaga penelitian maupun universitas untuk hilirisasi produk life science," tutur dia.
Pada kesempatan tersebut, untuk mengurangi ketergantungan teknologi dari negara lain, Bio Farma bersama Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendorong percepatan kemandirian riset bidang life science melalui sinergi yang berkelanjutan bersama akademisi dan pemerintah.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Xiaomi Yueli Comb Percantik Mahkota Wanita
BACA ARTIKEL LAINNYA... Huawei Mate 10, Seluas tanpa Tepi
Redaktur & Reporter : Yessy