Biopik Chrisye Ungkap Sisi Lain Sang Penyanyi Legendaris

Rabu, 06 Desember 2017 – 17:26 WIB
Poster film Chrisye. Foto: MNCPictures

jpnn.com - Chrisye telah meninggal pada 30 Maret 2007. Lebih dari 10 tahun silam. Namun, pesona dan daya tariknya di dunia musik Indonesia masih begitu kuat.

Lagu-lagunya yang terbentang sepanjang zaman, sejak dekade 70-an hingga 2000-an, masih sering diputar di berbagai kesempatan. Yang bernada gembira, syahdu, hingga penuh nestapa dan bikin baper.

BACA JUGA: Almarhum Chrisye Saksikan Vino G Bastian Memerankan Dirinya

Yang kangen berat dengan sosok penyanyi santun dan bersuara khas itu bisa menyaksikannya di bioskop. Biopik yang berjudul Chrisye diputar mulai besok, Kamis (7/12).

Disutradarai Rizal Mantovani, film tersebut memasang Vino G. Bastian sebagai Chrisye dan Velove Vexia sebagai Damayanti Noor, istrinya.

BACA JUGA: Film Chrisye Tayang Desember, Damayanti Noor Terharu

’’Penonton akan melihat sosok Chrisye sebagai anak, sahabat, suami, dan ayah. Sisi lain dia lah. Tidak melulu melihat dia sebagai artis,’’ ungkap Yanti, sapaan Damayanti.

Pada trailer yang dirilis sejak September, diperlihatkan kisah hidup Chrisye saat rekaman lagu, manggung, dan bertemu dengan Yanti. Tampak pula momen-momen ketika pria yang terlahir dengan nama Chrismansyah Rahadi tersebut kerepotan menafkahi keluarga.

BACA JUGA: Film Chrisye Ungkap Sisi Lain Sang Penyanyi Legendaris

Pembuatan biopik Chrisye tidak lepas dari peran Yanti. Perempuan yang dinikahi Chrisye pada 1982 itu punya ide untuk memfilmkan kisah hidup almarhum suaminya sejak dua tahun lalu.

’’Saya dapat BBM dari temen saya yang dulu pernah wawancara Chrisye,’’ kenang Yanti.

Sang teman memberitahunya, saat Chrisye merekam lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata karya Taufiq Ismail pada 1997, ada sebuah hal yang mengubah hidupnya. Bisa dibilang, proses rekaman lagu religi tersebut merupakan titik balik kehidupan Chrisye.

Namun, publik tidak banyak tahu. Setelah berdiskusi dengan keluarga, Yanti ingin memberikan penghormatan kepada sang suami.

Caranya bukan dengan menghelat konser tribute, tetapi membuat film biopik yang lebih banyak menceritakan kehidupan Chrisye di luar panggung.

’’Chrisye punya banyak cerita lain dan emosi. Walaupun, wajahnya kayak datar begitu kalau lagi berada di panggung,’’ jelasnya.

Yanti juga berperan memilih sutradara serta aktor dan aktrisnya. Untuk posisi sutradara, Rizal dipilih karena telah berpengalaman bekerja dengan Chrisye.

Sutradara Jailangkung itu pernah membuat 10 klip video sang maestro pada dekade 90-an. Dia tahu betul karakter pelantun Lilin-Lilin Kecil tersebut di depan dan luar kamera.

Sementara itu, akting Vino memikat Yanti sejak trailer Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 beredar pada 2016. Yanti kagum dengan cara Vino menghidupkan kembali sosok Kasino.

Keterlibatan Velove adalah usulan dari Rayinda Prashatya, anak ketiga Chrisye. Suatu kali, pria yang akrab disapa Pasha tersebut bertemu dengan Velove dan mendengar suara sang aktris mirip ibunya. ’’Sama-sama berkarakter suara rendah,’’ kata Yanti.

Menampilkan kisah musisi yang telah mengeluarkan 13 album (satu album di antaranya bersama band Guruh Gipsy), film itu juga bakal dihiasi lagu-lagu populer Chrisye. Misalnya, Aku Cinta Dia (1985) serta Ketika Tangan dan Kaki Berkata (1997).

Rizal juga berhasil menghadirkan nuansa nostalgia lewat tata ruang dan busana yang sesuai dengan zamannya. Mulai era 70-an, 80-an, hingga 90-an. Penonton dibuat seolah melewati lorong waktu.

Hanyut terbawa suasana. Akting Vino pun begitu apik. Gaya bicara, senyum kaku, dansa patah-patah, hingga caranya memegang rokok sangat mirip dengan Chrisye. (len/c14/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Vino Bastian Tertantang Perankan Sosok Mendiang Chrisye


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler