Namun, Dahlan menegaskan, belum tentu dua oknum wakil rakyat itu adalah otak pelaku pemerasan. Sebab, menurutnya, bisa saja dua anggota DPR itu sebagai pion yang disuruh maju "mengeksekusi" oleh orang-orang di balik pemerasan tersebut.
"Belum tentu nama yang saya serahkan tadi katakanlah tokohnya. Saya masih berempati, jangan-jangan dua nama yang saya serahkan itu hanya opin, atau suruhan (yang) sebetulnya beliau tidak terlalu di depan," ujar Dahlan, memberikan keterangan pers, usai memenuhi undangan BK DPR, Senin (5/11), di gedung parlemen, di Jakarta.
Karenanya, Dahlan menyerahkan semuanya kepada BK DPR. Termasuk apakah akan mengumumkan atau tidak dua nama yang sudah diserahkannya itu. "Saya serahkan ke BK, untuk umumkan atau tidak, karena saya tdak tahu mekanisme yang ada di BK," ungkap mantan Direktur Utama PLN, itu.
Dia merincikan lagi, yang diserahkan adalah nama anggota DPR yang diduga memeras BUMN, kemudian BUMN yang diduga dimintai jatah, jumlah uang yang diminta serta peristiwanya. "Semua saya tulis dan serahkan (ke BK DPR)," tegasnya.
Sekali lagi, dia menegaskan, semangatnya melakukan ini semua adalah untuk membersihkan dan mencegah BUMN dari upaya intervensi dan kongkalikong. "Semangat saya membenahi BUMN bukan lembaga lain di luar BUMN," ungkap Dahlan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Janji Lebih Rajin Bersihkan Rumah Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi